Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bamsoet Tuding Rizal Malaranggeng Ancam Anggota DPD DKI agar Tarik Dukungan

Kompas.com - 02/07/2019, 13:17 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

Bamsoet Tuding Rizal Malaranggeng Ancam Bawahannya agar Tarik Dukungan

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo angkat bicara mengenai pencabutan dukungan DPD Golkar DKI Jakarta terhadap dirinya menjelang Musyawarah Nasional (Munas) Golkar.

Bambang menuding, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Rizal Malaranggeng telah mengancam anggota Partai Golkar DPD DKI Jakarta sehingga mereka terpaksa mencabut dukungan mereka.

"Itulah, saya kasihan sama adik-adik saya di (DPD) DKI. Karena diancam Plt, sehingga terpaksa mereka melakukan hal itu," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2019).

Baca juga: Airlangga Ajak 34 DPD Golkar Temui Jokowi, Ini Kata Bambang Soesatyo

Meski demikian, Bambang yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPR RI itu tidak terlalu mempersoalkan pencabutan dukungan itu.

Sebab, menurut dia, penentuan Ketua Umum tetap akan dilakukan sesuai dengan mekanisme partai melalui Munas Golkar yang rencananya digelar Desember 2019 mendatang.

"Buat saya sih tidak masalah. Yang penting bukan verbalnya, tapi hati nuraninya. Karena pada saat pemilihan nanti kan nanti tertutup," ujar Bambang.

Lagipula, Bambang mengaku, tidak terlalu berambisi menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Ia hanya akan maju apabila mendapat dukungan.

"Saya tidak memiliki ambisi apapun apalagi menjadi ketua umum. Tapi memang kalau temen-temen menghendaki, mereka yang tentukan dukungan, ya saya terima dengan baik," kata Bambang.

Baca juga: Jelang Munas Golkar, Bambang Soesatyo Terima Dukungan DPD II di Maluku dan Riau

Dihubungi terpisah, Plt Ketua DPD Golkar DKI Rizal Mallarangeng membantah bahwa dirinya mengancam anggotanya agar mencabut dukungan terhadap Bambang. Menurut dia, keputusan tersebut dibuat secara sukarela oleh seluruh anggota DPD.

"Enggak ada ancaman, semua sukarela, yang salah ya Bamsoet. Jadi jangan pakai cara seperti itu terhadap Golkar dan saya. Berpolitiklah yang santun," ujar Rizal.

Sebelumnya, Rizal mengatakan telah mencabut dukungan terhadap Bambang Soesatyo. Pencabutan dukungan itu lantaran DPD DKI ingin memberikan dukungan mereka kepada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dalam Munas nanti.

 

Kompas TV Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menemui Presiden Joko Widodo di Istana Bogor Jawa Barat dalam pertemuan tersebut Airlangga membawa Ketua DPD Partai Golkar Se-Indonesia dan membicarakan rencana Munas Golkar dengan Presiden Jokowi. Dengan menggunakan dua buah bus Airlangga dan 34 Ketua DPD Partai Golkar datang ke Istana Bogor untuk mengucapkan selamat kepada Jokowi yang sudah ditetapkan sebagai Presiden terpilih periode 2019-2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com