JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar yang juga menjabat sebagai Ketua DPR, Bambang Soesatyo menilai, langkah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengajak 34 Ketua DPD tingkat I Golkar bertemu Presiden Joko Widodo bukan dalam rangka menggalang dukungan jelang Munas.
Langkah tersebut, menurut Bambang, adalah hal yang wajar.
"Enggak, enggak ada kaitannya (dengan galang dukungan). Menurut saya ini tidak ada kaitannya karena ini kan soal kewajiban seorang ketum dalam membuat bangga para pimpinan DPD," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/6/2019).
Baca juga: Airlangga Bersama 34 Ketua DPD Golkar Dijadwalkan Bertemu Jokowi
Bambang menilai, Airlangga ingin mengapresiasi para Ketua DPD yang telah bekerja keras memenangkan Golkar dan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
Apalagi, dalam pemilu legislatif, Golkar bertahan dengan meraih suara ketiga terbanyak.
Oleh karenanya, menurut Bambang, wajar jika Airlangga ingin membuat para Ketua DPD berbangga.
"Saya kira itu hal wajar dan memang harus dilakukan. Justru kalau tidak dilakukan malah jadi pertanyaan," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengajak 34 Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I Partai Golkar untuk sowan ke Presiden Joko Widodo, Senin (1/7/2019).
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar DKI JakartaRizal Mallarangeng mengatakan, kunjungan itu dalam rangka memberikan selamat kepada Jokowi yang baru saja ditetapkan sebagai calon presiden 2019-2024 terpilih.
Baca juga: Bawa 34 Ketua DPD Temui Jokowi, Airlangga Tegaskan Tetap Ketum Golkar hingga Desember
Rizal membantah bahwa pertemuan dengan Jokowi akan membicarakan arah dukungan para Ketua DPD di Munas Golkar Desember nanti. Namun, Rizal juga menilai kehadiran 34 DPD ke Istana menggambarkan solidnya Partai Golkar di bawah kepemimpinan menteri perindustrian itu.
Pada November 2017 lalu, Airlangga juga sempat mengajak para Ketua DPD Golkar bertemu Jokowi di Istana.
Tak lama kemudian Airlangga maju menjadi satu satunya calon ketua umum untuk menggantikan Setya Novanto dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa. Tanpa halangan berarti, Airlangga pun terpilih sebagai ketua umum partai beringin.