JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto meminta jatah kursi Ketua MPR kepada Presiden Joko Widodo. Hal itu disampaikan Airlangga kepada Jokowi saat bertemu di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (1/7/2019).
Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu, hadir juga 34 Ketua DPD Partai Golkar dan pengurus inti DPP Golkar.
"(Ada) aspirasi bahwa pimpinan DPR dan MPR ada dari unsur Partai Golkar," kata Airlangga kepada wartawan usai pertemuan, di luar Kompleks Istana Bogor, Senin sore.
Baca juga: Bawa 34 Ketua DPD Temui Jokowi, Airlangga Tegaskan Tetap Ketum Golkar hingga Desember
Untuk posisi pimpinan DPR, Partai Golkar sebagai pemilik kursi legislatif terbanyak kedua akan otomatis mendapat wakil ketua. Namun untuk posisi pimpinan MPR, akan ditentukan dengan sistem paket.
Presiden dinilai punya peran untuk berkomunikasi dengan parpol-parpol lain dalam Koalisi Indonesia Kerja.
Sebab, sebelumnya parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf lainnya seperti PKB dan Nasdem juga mengungkapkan keinginan untuk mendapat kursi Ketua MPR.
Baca juga: Airlangga: Presiden Apresiasi Capaian Partai Golkar
"Dan Presiden sudah berkomunikasi dengan partai lain," klaim Airlangga.
Sementara untuk pembahasan jatah menteri yang akan didapat Golkar selaku pengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Airlangga menyebut hal itu belum dibahas dalam pertemuan tadi.
"Ya tentunya terkait dengan (jatah Golkar) kementerian nanti akan dibahas lagi dalam forum yang tersendiri," kata dia.