Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga: Presiden Apresiasi Capaian Partai Golkar

Kompas.com - 01/07/2019, 18:26 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi terhadap capaian Partai Golkar di pemilu legislatif 2019.

Apresiasi itu disampaikan Jokowi saat menggelar pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan 34 Ketua DPD Partai Golkar di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (1/7/2019).

"Presiden mengapresiasi capaian-capaian Partai Golkar yang di kursi DPR mendapatkan posisi kedua atau 85 kursi. Itu diapresiasi oleh Bapak Presiden," kata Airlangga kepada wartawan usai pertemuan, di luar Kompleks Istana Bogor, Senin sore.

Baca juga: Airlangga Bersama 34 Ketua DPD Golkar Dijadwalkan Bertemu Jokowi

Capaian 85 kursi itu sebenarnya menurun dari hasil pemilu sebelumnya. Pada pemilu 2014 lalu, Golkar berhasil menempatkan 91 wakilnya di Senayan.

Namun, menurut Airlangga, Presiden tetap mengapresiasi karena Golkar berhasil membalikkan prediksi lembaga survei.

Sebelumnya, sejumlah lembaga survei memprediksi Golkar yang sempat dilanda konflik internal berkepanjangan dan beberapa kali pergantian ketua umum hanya akan meraih 7 persen suara. Namun Golkar berhasil meraih 12,3 persen dalam pileg lalu.

"Walaupun dari survei-survei yang beliau monitor itu banyak survei-survei itu menempatkan Partai Golkar itu sekitar 7 persen. Jadi hasilnya beliau mengatakan ini baik," kata Airlangga.

Sementara dalam kesempatan itu, Airlangga menegaskan kepada Presiden bahwa Munas Golkar akan digelar sesuai jadwal, yakni pada Desember 2019. Tak ada percepatan agenda pemilihan ketua umum baru lewat Munas Luar Biasa.

"Tadi sudah disampaikan agenda-agenda politik Partai Golkar, sesuai dengan hasil Munas Luar Biasa 2017, itu jatuhnya pada Desember 2019," kata Airlangga.

Sebelumnya, sempat muncul wacana mempercepat Musyawarah Nasional untuk mengganti pucuk kepemimpinan di partai berlambang beringin itu, karena perolehan suara dan kursi yang turun di Pileg 2019. Salah satu inisiator untuk mempercepat Munas adalah Azis Samual.

Baca juga: Bawa 34 Ketua DPD Temui Jokowi, Airlangga Tegaskan Tetap Ketum Golkar hingga Desember

Pria yang pernah menjadi Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Timur Partai Golkar ini menyebut para pengurus daerah sudah sepakat untuk mempercepat Munas. Aziz menginginkan agar Munas digelar maksimal akhir Juli nanti.

"Konsolidasi sudah bulat, 25 DPD I dan beberapa DPD II sudah merestui percepatan Munas ini," kata Azis dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/5/2019).

Namun keterangan Aziz belakangan dibantah oleh politisi Partai Golkar di kubu Airlangga. Pihak Airlangga menegaskan Munas tetap akan digelar sesuai jadwal lima tahunan, yakni pada Desember 2019. 

Kompas TV Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung, tidak percaya dengan tuduhan makar yang dialamatkan kepada Kivlan Zen. Apalagi tuduhan bahwa Kivlan Zen memerintahkan pembunuhan terhadap beberapa tokoh nasional. Hal ini disampaikan oleh Akbar Tandjung di Solo, Jawa Tengah. Menurutnya, Kivlan Zen sangat nasionalis dan tidak mungkin berkeinginan untuk makar. Namun, terkait dengan kasus yang membelit Kivlan Zen, Akbar Tandjung menyerahkannya ke pihak berwenang. Semua pihak diminta menghormati proses hukum dan percaya bahwa keadilan akan datang. #AkbarTandjung #Makar #KivlanZen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com