Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemulung Pencari Besi di Lokasi Likuefaksi Petobo Temukan Jasad Manusia

Kompas.com - 16/06/2019, 22:33 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com – Saat tengah asyik mencari besi di lokasi likuefasi Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu Sulawesi Tengah, seorang pemulung menemukan bagian tubuh manusia yang tertimbun.

Temuan ini kemudian diteruskan kepada petugas penyelamatan. Salah satunya adalah Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Palu. Kemudian sejumlah petugas damkar pun menuju lokasi temuan jenazah tesebut.

Menurut Kepala seksi Rescue Damkar Moh. Rois, para petugas ini membantu mengeluarkan jenazah yang sudah tinggal tulang itu dengan alat seadanya.

“Tadi kita terima laporan jam 12 siang dan kita mulai proses evakuasi dengan alat manual pukul setengah dua. Alat berat nanti datang sekitar pukul 5 sore, makanya agak lambat tadi kita kerja,” kata Rois, Minggu (16/6/2019).

Baca juga: FOTO: Mengenang Mereka yang Meninggal dan Hilang di Lokasi Bencana Likuefaksi Palu

Proses evakuasi terhadap sejumlah jenazah itu berada di belakang sekolah Islam di Jalan Dewi Sartika.

Saat ini ada lima jenazah yang berhasil dikeluarkan dari timbunan tanah yang mengeras akibat fenomena likuefaksi.

Lima jasad tersebut adalah dua orang jasad dewasa, dua jasad bayi, dan satu jasad dewasa tidak utuh. Direncanakan proses penggalian akan kembali di lanjutkan Senin (17/6/2019) pagi.

Baca juga: Kampung Hilang saat Likuefaksi, KPU Palu Berlakukan TPS Khusus untuk Wilayah Ini

“Tadi proses evakuasi berakhir pukul 19.30 Wita, ini sebenarnya sudah melewati waktu yang sudah ditentukan. Poses penggalian akan kami lanjutkan lagi esok hari. Masih ada tiga batok kepala dewasa yang akan kita keluarkan,” ungkapnya.

Kehilangan 8 orang keluarga

Salah satu keluarga korban likuefaksi, Sulaeman Mian (40), mengaku bahwa sejumlah jasad yang ditemukan adalah keluarganya. Dari pengakuannya, ia mengenali salah satu korban dari pakaian yang dikenakan.

Sulaeman kepada KOMPAS.com mengaku tadi saat berada di kantor ia menerima telpon dari mertuanya di kampung. Informasi itu berkaitan dengan adanya temuan jenazah di lokasi Petobo.

Baca juga: Wilayah Terdampak Likuefaksi di Sulteng Disemprot Disinfektan

 

Sulaeman kemudian mendatangi lokasi yang dimaksud tepatnya di belakang sekolah Islam di jalan Dewi Sartika tersebut.

Saat tiba di lokasi, raut wajah sedih terlihat diwajahnya. Ia mengenali jenazah yang sudah tinggal tulang itu dari handphone, cincin, dan baju yang dipakai.

Termasuk meyakini tulang belulang berukuran kecil adalah salah satu anak kembarnya yang baru berusia 9 bulan.

Baca juga: Kisah Korban Likuefaksi: Ramna Dimuntahkan Bumi dan Ibunya yang Terimpit Beton

“Saya yakin itu mertua saya. Saya memastikannya dari rekaman CCTV yang terpasang di rumah. Di mana mertua saya tengah menggendong kelur rumah salah satu anak kembar saya saat gempa terjadi. Dan sampai di depan pagar CCTV itu mati bertepatan dengan semua lampu padam. Saya mengenalinya dari pakaian yang dikenakan mertua saya,” jelas Sulaeman, Minggu (16/6/2019).

Menurut Suleman saat fenomena likuefaksi terjadi, ia kehilangan 8 orang keluarganya. Di antaranya adalah nenek, mertua, ipar, om dan dua anak kembarnya. Sementara istrinya meninggal sebelum terjadi gempa, ketika melahirkan dua anak kembarnya. 

Kompas TV Sederet bencana yang pernah melanda Indonesia beberapa bulan lalu bukan saja menimbulkan duka bagi warga namun ada pula peristiwa baru yang bisa kita pahami seperti likuefaksi. Dalam hal ini ada yang menyebut fenomena pencairan tanah itu sebagai likuefaksi dan likuifaksi, manakah penyebutan yang tepat? Berikut ulasannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com