Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNDRR Sebut Konsep Rawan Bencana BNPB Bisa Ditiru Negara Lain

Kompas.com - 29/05/2019, 15:51 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - United Nations Office for Disaster Risk Reductio (UNDRR) merespons positif hasil kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kerja sama ini diharapkan bisa mengurangi kerugian akibat bencana alam.

"Kami melihat spesifik pada fokus tertentu. Termasuk membangun kota tangguh bencana, karena di Indonesia ada peraturan terkait dengan itu," kata Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR) Mami Mizutori di gedung Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (29/5/2019).

Mami mengatakan, UNDRR tertarik dengan program dari BNPB yang ingin mengadakan sekolah tanggap bencana. Konsep dari program itu, kata dia, dibutuhkan dunia.

Baca juga: UNDRR Kerja Sama dengan BNPB untuk Tekan Resiko akibat Bencana

"Kami memahami bahwa banyak kegiatan yang terkait dengan sekolah aman bencana dan ini adalah salah satu isu yang cukup penting di dunia," ujar Mami.

Mami berharap, kerja sama tersebut bisa saling bertukar konsep dan gagasan mengenai kesiapsiagaan bencana dengan Indonesia sehingga negara lain yang ada di bawah naungan UNDRR lebih siap tanggap bencana.

Konsep sekolah tanggap bencana milik BNPB diharapkan bisa diikuti oleh negara lain untuk bisa mengurangi resiko kerugian akan bencana alam.

"Kami akan berbagi dari Indonesia ke dunia karena banyak pembelajaran yang sangat bagus yang pernah terjadi di Indonesia, dan kita akan sangat berharga untuk negara-negara lain dapat belajar dari Indonesia terutama dari Asia Pasifik dan dunia. Kita bisa melakukan ini bersama-sama dengan pemerintah Indonesia," papar Mami.

Baca juga: BNPB Tawarkan Kerja Sama Teliti Sejarah Bencana Alam Indonesia ke Australia

BNPB dan UNDRR berupaya bersama untuk meningkatkan kapasitas dalam membangun strategi di tingkat nasional dan lokal, mendorong penelitian, peningkatan ilmu pengetahuan, penerapan teknologi, serta mempromosikan kerja sama di tingkat regional dan internasional dalam pengelolaan risiko bencana.

"Kerja sama ini menjadi bagian penting dalam upaya mengurangi risiko bencana, khususnya untuk merawat ekosistem dan pembangunan infrastruktur," ujar Kepala BNPB Doni Monardo.

Kerja sama tersebut, lanjut Doni, diharapkan dapat bermanfaat dalam merencanakan dan menyelenggarakan sistem peringatan dini bencana alam di Indonesia dan dunia.

Dia menjelaskan, sistem peringatan dini juga diharapkan memenuhi standar internasional dan dapat dikelola dengan tepat guna mengurangi risiko bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com