Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Sepekan: Pengancam Jokowi, Aksi Gangster, hingga BPJS Beri Rp 2 Juta

Kompas.com - 20/05/2019, 03:03 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Tersiarnya kabar bohong, hoaks, disinformasi, dan misinformasi hingga saat ini masih beredar di sejumlah media sosial dan juga aplikasi pesan WhatsApp.

Adapun penyebaran disinformasi ini membuat masyarakat yang membaca kabar tersebut menjadi cemas dan resah. Sebab, informasi yang belum jelas kebenarannya itu bisa merugikan sejumlah pihak yang tidak selektif dalam memilih ataupun memilah informasi yang diterima.

Oleh karena itu, setiap kabar yang diterima sebaiknya masyarakat bersikap selektif dan cermat dalam menyaring informasi dan kabar yang beredar di media sosial.

Pekan ini, Kompas.com telah merangkum sebanyak enam hoaks pada 12-17 Mei 2019. Berikut rinciannya:

Pria Kebumen Dituduh Pengancam Jokowi

Seorang pria asal Kebumen, Jawa Tengah, bernama Dheva Prayoga (24), dituduh sebagai orang yang mengancam akan memenggal kepala Presiden Joko Widodo saat aksi demonstrasi di Kantor Bawaslu pada Jumat (10/5/2019).

Namun, ternyata Dheva bukanlah pelaku yang terekam dalam video yang sempat viral di media sosial. Ia hanya memiliki wajah yang mirip dengan pelaku sebenarnya, yakni HS.

Kisah bermula saat simpatisan pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ulin Yusron menampilkan identitas dua orang yang diduga menjadi pelaku pengancaman penggal kepala Jokowi, yakni Cep Yanto dan Dheva Prayoga.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, polisi melakukan penyelidikan dan telah menangkap pelaku HS di Perumahan Metro Parung, Kabupaten pada Minggu (12/5/2019).

Hal sama juga disampaikan Humas Polres Kebumen AKP Suparno, setelah pihaknya turut melakukan klarifikasi dan pemeriksaan intensif kepada Dheva.

"Setelah melalui pemeriksaan, pada hari Jumat (saat demo digelar) kemarin Dheva berada di Kebumen dan pernyataannya dikuatkan oleh beberapa orang yang menjadi saksi," ujar Suparno.

Baca juga: [HOAKS] Pria Kebumen Dituduh sebagai Pengancam Penggal Kepala Jokowi

Pesan soal Perekrutan dan Aksi "Gangster"

Terdapat informasi adanya aksi kriminal yang menyasar pengendara sebagai bagian dari perekrutan gangster di kawasan Jakarta dan sekitarnya tersebar di masyarakat melalui aplikasi pesan WhatsApp pada Selasa (14/5/2019).

Dalam pesan itu juga disebutkan bahwa informasi bersumber dari anggota Polri, sehingga tentang kebenarannya pun tidak diragukan lagi.

Atas informasi yang beredar, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo membantah bahwa Polri membuat pesan yang ramai di media sosial.

"Enggak betul, sumbernya tidak bisa diklarifikasi," ujar Dedi.

Diketahui, saat ini Jakarta tengah ramai seputar isu mengenai gangster yang beraksi saat malam. Salah satunya adalah kelompok bersenjata yang beraksi di wilayah Cakung, Jakarta Timur.

Baca juga: [HOAKS] Pesan yang Imbau Warga Solo Hati-hati dengan Aksi Gangster

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com