Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Petugas KPPS: Tes Kesehatan Hanya Formalitas

Kompas.com - 18/05/2019, 16:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aspek kesehatan tidak banyak dibahas ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan pembekalan bagi petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) menjelang pelaksanaan Pemilu 2019.

Hal itu dikemukakan Ketua KPPS 72, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Darmawan Chatur, yang menjadi salah seorang narasumber dalam diskusi di bilangan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/5/2019).

"Kami ada proses Bimtek. Kami dimasukkan ke dalam hall, ada paparan yang kami dapat. Ini lebih mengenai teknis mencoblos, bagaimana mengisi form C1 dan lain sebagainya," ujar Cathur.

Baca juga: Usulkan Pembentukan Pansus Usut Petugas KPPS Meninggal, DPR Dinilai Tak Sensitif

"Tidak ada ya fokus perhatian pada antisipasi bahwa (tahapan setelah pemungutan suara) akan berlangsung lama, penghitungan suara bagaimana situasinya. Karena ini kan event serentak pertama. Tidak ada," lanjut dia.

Lantaran terus 'dicekoki' KPU dengan petunjuk teknis pemungutan suara, pihaknya juga hanya fokus terhadap hal itu. Tidak ada pembahasan soal antisipasi penurunan kualitas kesehatan para petugas KPPS lantaran proses kerja yang panjang.

Aspek kesehatan, menurut Cathur, hanya menjadi syarat administratif sebagi calon petugas.

Setelah seseorang menyatakan diri bersedia untuk menjadi petugas KPPS, ia diminta menjalankan tes kesehatan sebagai bagian dari syarat administratif. Chatur berpendapat, tes kesehatan itu hanyalah formalitas karena cek dilakukan tidak menyeluruh.

Baca juga: Data Kemenkes: 527 Petugas KPPS Meninggal, 11.239 Orang Sakit

"Kalau saya dicek di puskesmas. Kalau tes kesehatan itu bayangan saya menyeluruh ya. Ada tes jantung, medical record kita diminta. Tapi saya lihat hanya formalitas saja. Hanya ditanya bapak pernah sakit apa, kemudian ditensi darah. Saat itu, kebetulan darah saya normal, jadi aman," ujar Chatur.

Dengan peristiwa banyaknya petugas KPPS dan petugas pengamanan pemilu yang meninggal dunia saat bekerja, Chatur berharap penyelenggara pemilua dapat memperbaiki mekanisme perekrutan calon petugas KPPS ke depannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com