Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Kardiovaskular, Penyebab Utama Meninggalnya Petugas KPPS

Kompas.com - 14/05/2019, 13:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengatakan, penyebab kematian paling banyak dari petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019 adalah kardiovaskular alias jantung dan pembuluh darah.

"Kasus kematian (petugas KPPS) 53 persen disebabkan oleh penyakit kardiovaskular. Ada termasuk di dalamya stroke, hipertensi," ujar Nila saat konferensi pers di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Penyebab kematian terbesar kedua, yakni gagal pernafasan. Salah satu di antaranya adalah asma. Kemudian dilanjutkan dengan kecelakaan kerja, yakni sebesar 9 persen.

"Kecelakaan ini cukup tinggi ya," ujar Nila.

Baca juga: Menkes: Petugas KPPS Meninggal karena Serangan Jantung hingga Infeksi Otak

Penyebab kematian petugas KPPS selanjutnya yakni sakit gagal ginjal, diabetes melitus dan liver.

Adapun, data terbaru Kemenkes, petugas KPPS yang meninggal dunia, sebanyak 485 orang dan yang sakit sebanyak 10.997 orang. Petugas KPPS yang meninggal kebanyakan berusia di atas 50 hingga 70 tahun.

Menkes menambahkan, data-data tersebut, belum terkumpul seluruhnya. Data yang Nila ungkap tersebut baru didasarkan pada laporan 25 provinsi.

Baca juga: Tim Independen Kemenkes akan Otopsi Verbal Petugas KPPS yang Meninggal

 

Diketahui, 17 April 2019, Kemenkes sudah mengeluarkan surat edaran bagi kepala dinas di seluruh provinsi di Indonesia.

Menkes meminta kepala dinas kesehatan menginventarisasi petugas KPPS yang meninggal dunia, baik di rumah sakit maupun di luar rumah sakit serta petugas KPPS yang menderita sakit di sela menjalankan tugasnya.

"Kami tetap mendorong supaya kepala dinas kesehatan mengumpulkan data tersebut. Ini yang disebut audit medik," ujar Nila.

Kompas TV Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut penyebab utama kematian ratusan petugas KPPS pasca-pemilu 17 April bukanlah kelelahan. Penyakit yang sebelumnya diderita, seperti jantung dan saraf menjadi pemicu meninggalnya petugas KPPS. Hal itu disampaikan Ketua IDI dalam diskusi terbuka di kantor Ikatan Dokter Indonesia. Anggota KPPS yang meninggal saat bertugas terus bertambah. Hingga Minggu (13/5) siang, jumlah petugas KPPS yang meninggal mencapai 469 orang. #PetugasKPPSMeninggal #PetugasKPPSSakit #KPPS

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com