Beberapa waktu lalu, dia secara langsung mengakui bahwa dia mendukung Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2019.
Hal ini yang dimaksud Soni terkait perbedaan sikap Bara dengan keputusan Rakernas PAN. PAN telah menentukan sikap mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Siapapun yang tidak patuh terhadap hasil Rakernas PAN yang telah memutuskan mendukung pasangan Prabowo -Sandi sebagai capres dan cawapres 2019 maka partai harus memberikan sanksi yang tegas," ujar Soni.
Baca juga: Pertemuan Jokowi-Zulkifli Hasan, Isu PAN Merapat, dan Tanggapan BPN
"Apalagi kalau dia elit partai yang seharusnya memberikan contoh yang baik untuk taat terhadap keputusan partai," tambah dia.
Adapun, Bara sendiri merupakan salah satu pendiri PAN bersama ayahnya, Albert Hasibuan. Hal ini menjadi alasan Bara dalam mendukung Jokowi. Dia merasa lebih tahu tentang nilai-nilai dasar PAN berdiri.
Dengan begitu dia tahu langkah apa yang seharusnya diambil PAN jika merujuk pada cita-cita awalnya.
"Saya mendirikan PAN. Tidak ada satupun yang tanda tangan itu ikut mendirikan PAN. Saya paham betul platform partai ini, saya ikut menulis platform partai ini, saya paham betul jiwa partai ini, soul partai ini," ujar Bara.
Baca juga: Bara Hasibuan: Tidak Ada Satu Pun yang Tanda Tangan Petisi Itu Ikut Mendirikan PAN!
Dia memahami tujuan yang ingin dicapai PAN saat pertama kali berdiri.
Dengan begitu dia paham apa saja yang merupakan bentuk pelanggaran terhadap AD/ART partai. Menurut dia mendukung Jokowi bukanlah bentuk pelanggaran.
Apalagi dia juga tidak ikut berkampanye untuk Jokowi meskipun mendukung capres petahana itu.
"Jadi saya merasa apa yang saya lakukan tidak salah ya. Saya lakukan ini semua untuk mengembalikan roh PAN itu sendiri," ujar Bara.
Baca juga: Bara Hasibuan: Saya Kan Tidak Pernah Berkampanye untuk Jokowi...
"Saya minta mereka semua ini belajar dulu sejarah sebelum mereka memberikan judgement kepada saya, penilaian, atau tuntutan untuk meminta saya dipecat," tambah dia.
Meski demikian, kisruh pada internal PAN ini tidak mendapatkan perhatian khusus dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani mengatakan internal TKN belum membahas peluang untuk menerima dukungan partai pendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: TKN: Tanpa PAN, Kekuatan Partai Koalisi Jokowi-Maruf Sudah Cukup
"Partai-partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) belum tertarik untuk mendiskusikan di internal KIK tentang wacana di atas. Bagi kami masih terlalu pagi untuk mendiskusikan soal itu," ujar Arsul.
Arsul menilai wacana tersebut sebagai diskursus internal PAN saja. TKN Jokowi-Ma'ruf tidak ingin terlalu jauh menyikapi perdebatan itu. Menurut dia, hal yang lebih penting saat ini adalah mengawal penghitungan suara.
"Fokus kami saat ini adalah mengawal penghitungan suara pilpres yang secara konsisten menunjukkan keunggulan paslon 01 dalam perolehan suara," ujar Arsul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.