Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2019, 16:48 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pertemuan Ketua Umum Partai Amanat Nasional yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Zulkifli Hasan dengan capres petahana Joko Widodo, Rabu (24/4/2019), mencuatkan berbagai spekulasi.

Ada yang menduga, pertemuan keduanya bagian dari upaya rekonsiliasi pasca-pemilu, bahkan ada yang memprediksi PAN akan pindah gerbong koalisi.

Pada Pemilu 2019, PAN termasuk salah satu partai politik pengusung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, bersama Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Demokrat, dan Partai Berkarya.

Tensi politik pasca-pemilu agak tinggi setelah sejumlah lembaga survei merilis hasil hitung -cepatnya. Hasil hitung cepat menempatkan pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengungguli Prabowo-Sandiaga.

Dinamika pun semakin tinggi, diwarnai dengan klaim kemenangan dari kedua kubu hingga tudingan kecurangan pemilu.

Pertemuan Jokowi dan Zulkifli pun diapresiasi karena dianggap bisa mendinginkan situasi. Benarkah mendinginkan situasi atau berkait dengan koalisi?

Zulkifly Hasan bertemu Jokowi

Pertemuan Zulkifli Hasan dan Presiden Joko Widodo berlangsung di Istana Negara, Rabu (24/4/2019).

Keduanya bertemu setelah menghadiri upacara pelantikan  Gubernur Maluku Murad Ismail yang diusung oleh PAN.

Tak hanya Jokowi, pada kesempatan itu juga terlihat Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Mereka terlihat berbincang dengan akrab dan menampilkan gestur yang hangat.

Pertemuan itu pun kemudian banyak diartikan bahwa PAN mulai merapatkan barisan ke kubu penguasa.

Baca juga: Zulkifli Hasan Bertemu Jokowi di Istana Dinilai Sebagai Bentuk Rekonsiliasi

Bantahan Zulkifli hasan

Menanggapi hal itu, Zulkifli Hasan melalui akun Twitter-nya, @ZUL_hasan, mengklarifikasi tidak ada maksud lain terkait kedatangannya ke Istana, selain menjalankan tugasnya sebagai Ketua MPR.

Saya hadir di Istana sebagai Ketua MPR dalam Pelantikan Gubernur Maluku. Sama seperti pelantikan gubernur-gubernur lainnya. Apalagi, Murad Ismail adalah sahabat dan PAN mengusungnya di Pilkada Maluku lalu,” tulis Zulkifli.

Ia juga menyebut seluruh kader PAN dari tingkat kecamatan hingga nasional masih fokus mengawal suara dari masyarakat.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya Sugiarto meyakini pertemuan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan terkait dengan arah dukungan partainya ke depan.

"Ya kalau komunikasi Pak Jokowi dan Pak Zul setahu saya sangat-sangat baik. Pasti ada arah ke depan. Tidak mungkin ketika pemimpin berbicara itu tidak ada, itu pasti," kata Bima Arya saat ditemui di Gedung KPK Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ultimatum KPK ke Pegawai Kementan yang Musnahkan Dokumen: Itu Masuk Tipologi Korupsi

Ultimatum KPK ke Pegawai Kementan yang Musnahkan Dokumen: Itu Masuk Tipologi Korupsi

Nasional
Ketum PBNU: Soal Politik Kita tunggu Rais Aam

Ketum PBNU: Soal Politik Kita tunggu Rais Aam

Nasional
Setahun Tragedi Kanjuruhan, Proses Hukum Dinilai Belum Sentuh Pimpinan Para Pelaku

Setahun Tragedi Kanjuruhan, Proses Hukum Dinilai Belum Sentuh Pimpinan Para Pelaku

Nasional
Bisikan Jokowi dan Imajinasi Titik Temu Ganjar-Prabowo

Bisikan Jokowi dan Imajinasi Titik Temu Ganjar-Prabowo

Nasional
'Kode Keras' dari Kemayoran: Jokowi Dukung Ganjar Pranowo

"Kode Keras" dari Kemayoran: Jokowi Dukung Ganjar Pranowo

Nasional
Pernyataan Megawati Dinilai Bikin Wacana Duet Prabowo-Ganjar 'Good Bye'

Pernyataan Megawati Dinilai Bikin Wacana Duet Prabowo-Ganjar "Good Bye"

Nasional
Menerka Sosok 'Orang Spesial' yang Ditemui Ganjar di Surabaya

Menerka Sosok "Orang Spesial" yang Ditemui Ganjar di Surabaya

Nasional
Sinyal Penolakan Megawati Duet Ganjar dengan Prabowo

Sinyal Penolakan Megawati Duet Ganjar dengan Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Minta Temuan 12 Senpi di Rumah Mentan Diusut | Megawati Tiap Malam Mohon Petunjuk Tuhan

[POPULER NASIONAL] Mahfud Minta Temuan 12 Senpi di Rumah Mentan Diusut | Megawati Tiap Malam Mohon Petunjuk Tuhan

Nasional
Para Menteri Jadi Model dan Jalan di Catwalk, Jokowi: Ya Masa Serius Terus

Para Menteri Jadi Model dan Jalan di Catwalk, Jokowi: Ya Masa Serius Terus

Nasional
Prananda Prabowo: Melalui Rakernas, PDI-P Tunjukkan Soliditas Hadapi Pemilu 2024

Prananda Prabowo: Melalui Rakernas, PDI-P Tunjukkan Soliditas Hadapi Pemilu 2024

Nasional
Soal Isu PSN yang Disusupi 'Titipan', Jokowi: Proyek yang Mana, yang Titip Siapa?

Soal Isu PSN yang Disusupi "Titipan", Jokowi: Proyek yang Mana, yang Titip Siapa?

Nasional
Ditanya soal Isu 'Reshuffle', Jokowi: Dengar dari Mana?

Ditanya soal Isu "Reshuffle", Jokowi: Dengar dari Mana?

Nasional
Mahfud: Perkuat Persatuan pada Tahun Politik, Biasanya Bibit Perpecahan Akan Muncul

Mahfud: Perkuat Persatuan pada Tahun Politik, Biasanya Bibit Perpecahan Akan Muncul

Nasional
Soal Kaesang Jadi Ketum PSI Usai 2 Hari Gabung, Grace Natalie: Buat Apa Kaderisasi Bertahun-tahun kalau Ujungnya Korupsi?

Soal Kaesang Jadi Ketum PSI Usai 2 Hari Gabung, Grace Natalie: Buat Apa Kaderisasi Bertahun-tahun kalau Ujungnya Korupsi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com