Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pertarungan Suara Parpol Versi Poltracking: Dominasi PDI-P hingga Persaingan Gerindra dan Nasdem...

Kompas.com - 20/04/2019, 11:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hitung cepat lembaga survei Poltracking Indonesia menunjukkan, PDI Perjuangan memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan calon anggota legislatif 2019.

PDI-P memperoleh 19,2 persen. Selanjutnya, disusul Partai Gerindra dengan perolehan suara 12,7 persen.

Pada posisi ketiga, ditempati Partai Golkar dengan perolehan 12,7 persen suara. Selanjutnya, PKB dengan 10,4 persen.

Posisi kelima, ditempati Partai Nasdem dengan perolehan 8,5 persen suara, disusul PKS dengan 7,8 persen suara dan Partai Demokrat dengan suara sebesar 7,6 persen.

Baca juga: Hasil Quick Count Pileg 2019 Indikator: 9 Parpol Lolos ke Senayan

PAN menempati posisi kedelapan dengan perolehan 6,3 persen suara disusul PPP dengan suara sebesar 4,5 persen.

Selebihnya, sejumlah partai politik tidak lolos ambang batas suara untuk masuk ke parlemen. Mereka adalah Perindo (2,8 persen), Partai Berkarya (2,2 persen), PSI (1,8 persen),Partai Hanura (1,6 persen), PBB (0,9 persen), Partai Garuda (0,6 persen dan PKPI (0,3 persen).  

PDI-P Kuasai 18 Provinsi

Kemenangan PDI Perjuangan pada tingkat nasional didukung oleh kemenangan para calegnya di sejumlah provinsi.

Catatan Poltracking, PDI-P menang di 18 provinsi. Antara lain, Sumatera Utara, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara dan Papua.

Baca juga: Quick Count LSI Denny JA: Golput Pileg Lebih Besar Dibandingkan Pilpres

Bahkan, 5 provinsi pulau Kalimantan, seluruhnya dimenangkan oleh partai berlambang banteng merah bermoncong hitam itu.

Namun, di sejumlah provinsi, suara PDI-P berbanding terbalik. Di Aceh misalnya, PDI-P hanya memperoleh 4,6 persen. Suara terbanyak diperoleh Partai Demokrat dengan 18,8 persen.

Di Sumatera Barat juga demikian. PDI-P memperoleh 3,7 persen suara. Suara terbanyak diperoleh Partai Gerindra dengan 18,1 persen disusul oleh Partai Demokrat yang memperoleh 17,5 persen suara.

Di Nusa Tenggara Barat kondisinya juga tidak jauh berbeda. PDI-P hanya memperoleh 6,4 persen suara. Adapun, suara terbanyak diperoleh Partai Golkar dengan 14,7 persen.

Baca juga: Apa Kata Demokrat soal Hasil Hitung Cepat Pilpres dan Pileg?

Sementara, terdapat dua provinsi di mana PDI-P bersaing ketat dengan partai politik lain, yakni Banten dan Jawa Timur.

Di Banten, PDI-P memperoleh 16,9 persen, sedikit di bawah Partai Gerindra yang memperoleh suara terbanyak sebesar 17,0 persen.

Di Jawa Timur, PDI-P memperoleh 18,3 persen suara, sedikit di bawah PKB yang memperoleh 19,7 persen suara.

Partai Golkar menjadi partai politik yang memperoleh suara terbanyak kedua berdasarkan provinsi. Partai itu menang di 6 provinsi, disusul Partai Gerindra dan Nasdem yang sama-sama menang di 4 provinsi.

Terakhir, Partai Demokrat menang di 1 provinsi, yakni Provinsi Aceh. Adapun, partai lainnya tidak ada yang memperoleh suara terbanyak di 34 provinsi di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com