Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Sebut Deklarasi Kemenangan dan Hasil Survei Internal Prabowo Sajikan Realitas Semu

Kompas.com - 19/04/2019, 23:22 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menilai aksi calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto melakukan deklarasi kemenangan berkali-kali menyajikan realitas semu kepada pendukung.

"Pendukung disajikan realitas semu bahwa kubu 02 sudah menang dan informasi di luar itu adalah sesat dan direkayasa," kata Ace dalam keterangan tertulis, Jumat (19/4/2019).

Ace mengatakan, Prabowo mengajak para pendukung untuk percaya hasil survei internal real count dan exit poll. Padahal, menurutnya, kebenaran survei itu belum teruji.

"Tujuan utamanya adalah menggalang sentimen pendukung agar bisa disiapkan untuk aksi berikutnya," ujarnya.

Baca juga: Apa Alasan TKN Akhirnya Klaim Kemenangan Jokowi-Maruf?

Ace mengatakan, deklarasi yang dilakukan Prabowo itu bisa saja berujung pada delegitimasi hasil pemilu oleh KPU karena hasil pemungutan suara internal BPN dan KPU berbeda.

"Framing hasil perhitungan KPU berbeda dengan hasil real count mereka. Dan, sudah dipastikan kubu 02 akan menyerang KPU dengan tuduh pemilu curang dan hasilnya direkayasa," tuturnya.

Selanjutnya, Ace mengatakan, semua pihak harus menunggu hasil final penghitungan suara dari KPU. Menurutnya, jika tidak puas dengan hasil dari KPU, bisa diproses sesuai peraturan perundangan-undangan.

"Tiga puluh tahun proses pemilu di negara kita berlangsung dengan damai. Jangan karena ambisi segelintir elite politik untuk berkuasa, maka rumah keindonesiaan dibakar oleh syhawat politik mereka," pungkasnya.

Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto bersama calon wakil presiden Sandiaga Uno mendeklarasikan kemenangan dalam Pilpres 2019 atas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Kamis (18/4/2019) sore.

"Kami mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden berdasarkan perhitungan real count lebih dari 62 persen," kata Prabowo saat jumpa pers di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta.

Baca juga: Erick Thohir Persilakan Relawan dan Pemilih Jokowi-Maruf Gelar Syukuran

Setelah munculnya hasil quick count atau hitung cepat sejumlah lembaga, Prabowo dua kali tampil di hadapan publik.

Ia dua kali menggelar jumpa pers di kediamannya di Kertanegara.

Dalam jumpa pers tersebut, Prabowo mengklaim menang atas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin berdasarkan hasil exit poll, quick count, dan real count yang dilakukan internal BPN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com