Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Quick Count" Populi Center Pileg DPR Data 85,11 Persen

Kompas.com - 18/04/2019, 00:07 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembagai survei Populi Center merilis hitung cepat atau quick count sementara, Rabu (17/4/2019) hingga pukul 23.45 WIB untuk perolehan suara partai dalam Pemilihan Legislatif 2019.

Berdasarkan data masuk 85,11 persen, ada sembilan partai yang diprediksi melebihi ambang batas parlemen.

Partai tersebut adalah:

  • Partai Demokrasi Perjuangan (PDI-P): 19,7 persen
  • Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra): 12,4 persen)
  • Partai Golongan Karya (Golkar): 12,3 persen
  • Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 10,2 persen
  • Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 8,2 persen
  • Partai Nasional Demokrat (Nasdem): 7,8 persen
  • Partai Demokrat: 7,3 persen
  • Partai Amanat Nasional (PAN): 6,3 persen
  • Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 4,6 persen

Adapun partai yang diprediksi tidak lolos ambang batas parlemen sebanyak tujuh partai. Partai tersebut adalah:

  • Partai Persatuan Indonesia (Perindo): 2,8 persen
  • Partai Berkarya: 2,3 persen
  • Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 2,0 persen
  • Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura): 1,6 persen
  • Partai Bulan Bintang (PBB): 0,9 persen
  • Partai Garuda (0,7 persen)
  • Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI): 0,4 persen

Penghitungan cepat pemilihan legislatif tingkat pusat atau DPR RI oleh Populi Center ini dilakukan di 2000 TPS yang tersebar di seluruh Indonesia.

Proses penghitungan suara Pilpres dimulai pukul 13.00 WIB dan ditutup pada pukul 21.32 WIB dengan data masuk sebesar 85,11 persen, atau sebanyak 1703 TPS dari target 2000 TPS.

Ppenghitungan cepat ini bukanlah hasil resmi pemilu. Hasil resmi hanya dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com