Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Ketua DKPP: KPU dan Bawaslu Harus Tampil Gagah

Kompas.com - 16/04/2019, 15:32 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menjaga wibawanya sebagai penyelenggara Pemilu 2019.

"Penyelenggara Pemilu, KPU dan Bawaslu dia harus tampil gagah gitu, gagah maksudnya itu tampil independen urusan pemilu dialah penentunya," kata Jimly yang juga mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu kepada Kompas.com, Selasa (16/4/2019).

Jimly menyoroti dua hal terkait mengapa kedua lembaga itu perlu menjaga wibawanya. Pertama, protes yang sempat terjadi dalam pemilihan di luar negeri, seperti dugaan surat suara tercoblos di Malaysia dan kesulitan warga Indonesia mencoblos di beberapa negara.

Menurut Jimly, persoalan seperti itu harus segera ditangani secara serius.

Baca juga: KPU: Antusiasme Pemilu di Malaysia Luar Biasa

"Jadi jangan main-main. Semua masalah diselesaikan secara independen, profesional dan diperlihatkan bahwa dia independen bahwa dia bisa menyelesaikan masalah. Jangan menyederhanakan masalah," kata Jimly.

Menurut ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini, KPU dan Bawaslu harus bergerak cepat memanfaatkan prosedur alternatif yang ada demi menuntaskan sejumlah masalah pemilihan di luar negeri.

"Kita tidak boleh menyerah pada kesulitan diplomatis yang sebetulnya mudah diselesaikan. Itu hanya bisa terjadi kalau penyelenggara pemilunya tampil sebagai atas nama Republik Indonesia. Tentu dengan prosedur-prosedur, itu kan mudah, enggak sulit," kata dia.

Kedua, Jimly menekankan pentingnya KPU dan Bawaslu menghadapi potensi delegetimasi Pemilu.

Baca juga: 1.203 Napi di Nusakambangan Akan Mencoblos, KPU Dirikan 9 TPS

Ia mencontohkan beberapa hal, seperti tudingan KPU berlaku curang untuk memenangkan calon tertentu hingga peringatan pengerahan massa apabila terjadi kecurangan.

Di satu sisi, potensi konflik horizontal hingga pencoblosan bisa terjadi.

Oleh karena itu, Jimly berharap KPU dan Bawaslu menunjukkan integritas dan profesionalismenya.

"Makanya (upaya delegitimasi) tidak boleh itu dibiarkan. Bukan dengan membantah secara oral saja, membantah secara semantik, tapi dengan tindakan dengan aksi. cara menjawab ketakutan misalnya dengan people power itu dengan aksi," ujarnya.

Kompas TV KPU menyatakan sudah memperbaiki sejumlah DPT bermasalah. Selain memperbaiki KPU juga mencoret ratusan ribu DPT bermasalah. Komisioner KPU, Viryan Aziz menyatakan perbaikan DPT berdasarkan data yang disampaikan BPN Prabowo-Sandi pada 15 Maret 2019 lalu yakni sebanyak 3,1 juta DPT. Dari hasil verifikasi selama 1 bulan, KPU menemukan 213 ribu lebih DPT terduplikasi dan 137 ribu lebih data ganda. #DPTPemilu2019 #DPTBermasalah #KPU
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com