Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Berharap Penambahan 10.000 Kuota Haji Direalisasikan 2019

Kompas.com - 16/04/2019, 14:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia berharap implementasi penambahan kuota haji oleh pemerintah Arab Saudi dapat terealisasi tahun 2019 ini.

"Pemerintah, melalui Kementerian Agama, ingin all out mengharapkan bisa direalisasikan tahun ini," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat dijumpai di Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (16/4/2019).

Apabila pemerintahan Arab Saudi benar mengizinkan penambahan itu direalisasikan di tahun ini, Kemenag tinggal menunggu persetujuan dari DPR RI.

Sebab, kuota haji Indonesia juga mesti disepakati para wakil rakyat di Senayan.

Lukman memastikan, telah berkomunikasi intensif dengan Komisi VIII DPR RI yang mengurusi jamaah haji.

Baca juga: Jokowi Masih Melobi Raja Salman agar Kuota Haji Indonesia Jadi 250.000

Lukman berharap, Komisi VIII DPR RI segera menggelar rapat untuk memutuskan hal tersebut.

"Karena mereka sedang reses. Tapi kami harap segera mengadakan rapat kerja bersama dengan pemerintah dan BPKH untuk bagaimana implikasi dan konsekuensi penambahan 10.000 ini bisa dapat persetujuan dari wakil rakyat," ujar Lukman.

Apabila telah mendapatkan persetujuan parlemen, Lukman memastikan, anggaran untuk itu pun telah disiapkan.

"Nanti diambil dari dana optimalisasi sebagai akumulasi dari nilai manfaat yang sekarang ini dikelola oleh Badan Keuangan Pengelola Keuangan Haji. Itulah kenapa rapat kerja di DPR RI itu perlu mengundang BPKH untuk membahas itu," ujar Lukman.

Baca juga: Ini 12 Poin Penting dalam RUU Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh

Saat ditanya mengenai kesiapan segala sesuatunya lantaran masa haji yang sudah di depan mata, Lukman memastikan, hal itu tidak menjadi persoalan.

Hal terpenting adalah, jumlah calon jamaah haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci semakin banyak sehingga tidak perlu menunggu lama.

Pemerintah Arab Saudi menambah kuota jamaah haji bagi Indonesia dari 221.000 menjadi 231.000.

"Setelah bertemu dengan Sri Baginda Raja Salman, langsung disampaikan oleh beliau, diberikan tambahan kuota haji, alhamdulilah 10.000. Ya, ini sebenarnya permintaan agak lama," ujar Jokowi saat dijumpai di Kompleks Satadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (16/4/2019).

Baca juga: Pemerintah Rilis Biaya Haji 2019, Ini Daftarnya untuk 13 Embarkasi

Saat ditanya apakah penambahan kuota haji tersebut diberikan untuk tahun 2019 ini atau untuk tahun 2020 mendatang, Jokowi belum dapat memastikannya.

Pemerintah Indonesia menyerahkan waktu alokasi penambahan kuota haji tersebut kepada pemerintah Arab Saudi.

"Saya itu sudah sampaikan secara langsung, enggak tahu beliau. Itu kan dari Sri Baginda Raja Salman langsung," ujar Jokowi.

Namun, Jokowi mengatakan, kebijakan penambahan kuota haji itu belum sesuai seperti yang diharapkan pemerintah Indonesia.

"Saya sudah menyampaikan kepada Raja Salman agar diberikan tambahan lagi. Sudah iya, tapi belum dijawab langsung. Ya, nanti akan kita pikirkan. Permintaan kita kemarin itu 250.000," lanjut Jokowi.

Sebab, banyak calon jamaah haji Tanah Air yang sampai menunggu selama 35 hingga 40 tahun untuk bisa menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com