Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Jokowi, Kepala Desa Minta Uang Operasional dan Keluhkan Laporan Dana Desa

Kompas.com - 10/04/2019, 18:45 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berbincang-bincang dengan sejumlah kepala desa dalam acara silaturahim nasional pemerintah desa. Dia memanggil tiga orang kepala desa untuk maju ke panggung dan memberikan masukan mengenai program dana desa.

Zuriatman, kepala desa dari Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, berterima kasih karena program dana desa begitu bermanfaat bagi mereka. Namun, Zuriatman melempar kode kepada Jokowi bahwa mereka juga butuh dana operasional.

"Kami kepala desa bertugas 24 jam, kambing beranak diurus, ibu hamil diurus. Apalagi setiap ada undangan di desa, undangan dalam satu minggu itu ada dua. Tetapi apa yang saya berikan?" kata Zuriatman di Stadion Tennis Indoor, Senayan, Rabu (10/4/2019).

Baca juga: Usai Resmikan Tol, Jokowi Beli Tomat dan Kedondong di Pasar Wonoasih Probolinggo

Sebelum Zuriatman melanjutkan ucapannya, Jokowi tersenyum dan mengangguk-angguk. Jokowi kemudian mengatakan sudah mengerti maksud Zuriatman.

"Ya saya sudah nangkep, sudah nangkep," ujar Jokowi.

Permintaan Zuriatman ini senada dengan dua kepala daerah yang juga dipanggil ke atas panggung. Mereka adalah Yuman dari Kabupaten Gorontalo dan Lahudin dan Aceh Utara.

Menjawab itu, Jokowi berjanji akan memikirkan dana operasional untuk kepala desa. Dia sendiri mengakui bahwa dana operasional adalah hal penting bagi kepala desa.

"Saya tahu dana operasional kepala desa penting untuk kepala desa. Kalau yang namanya presiden desa memenuhi undangan (warga), enggak ninggalin apa-apa kan malu," ujar Jokowi.

Ucapan Jokowi langsung disambut tepukan tangan para kepala desa. Selain soal dana operasional, tiga kepala desa yang berdiri di panggung bersama Jokowi juga mengeluhkan rumitnya pembuatan laporan dana desa.

Baca juga: Tiga Kepala Daerah di Sumbar Ikut Kampanye Jokowi Tanpa Izin Cuti

"Kami kepala desa karena diizinkan menjadi kepala desa hanya tamat SMP. Jadi administrasi, kadang tulis baca pun mereka enggak bisa. Kenapa laporannya harus disamakan dengan orang yang sudah S, S itu," kata Lahudin.

"Jadi supaya jangan menyusahkan bagi kami Bapak dan Ibu kepala desa," tambah dia.

Jokowi juga setuju dengan usul itu. Dia setuju bahwa laporan dana desa tidak perlu terlalu rumit. Menurut dia hal yang paling penting bukan tebalnya laporan melainkan realisasinya di lapangan.

"Mengenai laporan yang rumit dan sulit, akan kita sedehanakan. Nanti Pak Menteri Desa menyurati ke Kementerian Keuangan," kata Jokowi.

Kompas TV Di pekan terakhir masa kampanye, capres 01 Joko Widodo, mensosialisasikan 3 kartu sakti yang akan diluncurkan jika ia kembali terpilih menjadi Presiden RI, Selasa (9/4). Tiga kartu sakti menjadi andalan Jokowi untuk menarik simpati warga agar memilih dirinya dan Ma’ruf Amin pada 17 April nanti. Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Prakerja merupakan kartu baru Jokowi untuk mengentaskan persoalan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Jokowi mengimbau para pendukungnya agar datang ke TPS menggunakan baju putih. #KampanyeJokowi #JokoWidodo #JokowiMaruf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com