"Yang penting sebagai konsumen kita harus teliti dan berhati-hati. Saya pribadi, biasanya jarang melihat struk belanjaan. Eh pas banget kemarin itu saya iseng cek karena belanjaan juga nggak begitu banyak," tulisnya.
Posisi label harga bisa saja tidak tepat sehingga harus dicocokkan lagi antara spesifikasi barang dengan spesifikasi yang ada di label harga yang tertempel di rak. (Baca selengkapnya)
3. Merebut Ceruk Swing Voters
Serangkaian fase pemilu telah dilewati, mulai dari pendaftaran hingga sejumlah debat tersisa dan kampanye terbuka (face to face informal) yang tengah getol dilakoni para paslon Capres-Cawapres.
Namun, ketika sudah memasuki masa kampanye terbuka, tentunya para juru kampanye mesti benar-benar malukan langkah yang efektif.
Kompasianer Shulhan Rumaru menilai fase kampanye terbuka ini membuat para paslon kian gencar mendatangi kantung-kantung pemilih, memilah dan memilih strategi kampanye yang cocok untuk tiap-tiap ceruk pemilih.
"Sejauh ini yang menjadi perhatian besar mesin pemenangan adalah ceruk swing voters," tulisnya.
Untuk menggambarkan secara sederhana seperti apa swing voters tersebut, Kompasianer Shulhan Rumaru mendiagnosis sebagai pemilih rasional yang menentukan pilihan di akhir waktu akibat pengaruh dinamika isu, informasi politik, dan pertimbangan berbasis program dan data. (Baca selengkapnya)
4. Beranikah Capres Memperjuangkan Bebas Visa WNI ke Luar Negeri?
Tema debat keempat menjadi sesuatu yang menarik bagi Kompasianer Diaz Rosano. Alsannya cukup sederhana, sebagai seorang travellers ia berharap pada tema hubungan internasional yang akan dibahas nanti ada capres yang memperjuangkan bebas visa bagi para WNI yang hendak bepergian ke luar negeri.
Sejak dikeluarkannya Perpres Nomor 21 Tahun 2016 yang memberikan kemudahan bebas visa bagi 169 negara, kunjungan wisatawan asing cukup pesat dari 10 juta orang pada tahun 2015 menjadi 15 juta orang pada tahun 2018.
"Sayangnya kebijakan tersebut belum diikuti secara resiprokal bagi negara-negara penerimanya," tulisnya.
Pada akhirnya itu yang menjadi persoalan, orang Indonesia bepergian ke luar negeri, yaitu visa.
"Sulitnya memperoleh visa menjadi momok tersendiri bagi para travellers untuk bepergian bebas ke luar negeri," lanjutnya. (Baca selengkapnya)
5. Pengaruh ISIS di Indonesia Masih Harus Diwaspadai Jelang Pemilu 2019
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) akhirnya mengumumkan kemenangan total atas kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Namun, yang kemudian jadi perdebatan adalah bagaimana nasib para kombatan dan anggotanya yang masih hidup? Sebab, banyak dari kombatan dan anggota keluarga ISIS ini adalah warga negara asing, termasuk warga negara Indonesia.
Akan tetapi Kompasianer Dasman Djamaluddin mengingatkan, menjelang Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2019 sudah tentu Indonesia harus lebih berhati-hati.
"Tetapi apakah kita mengetahui bahwa mereka betul-betul meninggalkan ideologi yang dianutnya ketika dibaiat masuk menjadi anggota ISIS," tulisnya. (Baca selengkapnya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.