Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah di Sumatera, TKN Jokowi-Ma'ruf Fokus ke Provinsi yang Pemilihnya Banyak

Kompas.com - 28/03/2019, 18:47 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani mengomentari hasil survei yang menyebut pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 itu menang di 8 wilayah, tetapi kalah di Sumatera.

Arsul mengatakan TKN memetakan wilayah berdasarkan yang paling banyak pemilihnya. Dia menambahkan Pulau Sumatera sendiri terdiri dari banyak provinsi.

"Tentu prinsipnya bahwa semua itu ingin ditingkatkan di daerah yang masih ketinggalan itu tadi dibarengi juga dengan perhitungan mana yang akan jadi prioritas. Yang jadi prioritas itu yang mana? Tentu daerah yang jumlah pemilihnya lebih besar," ujar Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Arsul mengatakan ini bukan berarti Sumatera tidak menjadi prioritas. Namun, TKN tidak memetakan target pemenangan berdasarkan pulau per pulau.

Baca juga: Survei CSIS: Jokowi Menang di 8 Wilayah, Prabowo Hanya di Sumatera

"Tidak bisa juga semua daerah itu diupayakan TKN untuk bisa menang atau meningkat signifikan dari posisi yang ada sekarang," kata dia.

Sebelumnya, survei terbaru Centre for Strategic and International Studies (CSIS) 15-22 Maret 2019 menunjukkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul di delapan wilayah. Sementara rivalnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya unggul di satu wilayah, yakni Sumatera.

Di Sumatera, Prabowo-Sandi unggul dengan meraih suara dari 49,6 persen responden, adapun Jokowi-Ma'ruf hanya 37,3 persen. Namun Prabowo-Sandi kalah dengan Jokowi di wilayah lain, termasuk di Banten dan Jawa Barat yang merupakan kantong suaranya pada Pilpres 2014.

Di dua wilayah itu, Jokowi-Ma'ruf sudah membalikkan keadaan dengan meraih 47,4 persen. Adapun Prabowo-Sandi meraih 42,1 persen.

Adapun untuk perolehan suara secara nasional, Jokowi-Ma'ruf lebih unggul dari Prabowo-Sandi. Jokowi-Ma'ruf dipilih 51,4 persen responden, sementara Prabowo-Sandi hanya dipilih oleh 33,3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com