Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi dan Iriana Diarak Naik Becak Menuju Lokasi Kampanye

Kompas.com - 28/03/2019, 16:17 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

MAMUJU, KOMPAS.com - Calon presiden petahana Joko Widodo diarak naik becak bersama sang istri, Iriana Joko Widodo, saat menuju Lapangan Ahmad Kirang, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (28/3/2019), untuk melakukan kampanye terbuka.

Jokowi tiba di lokasi kampanye di Mamuju, Sulbar, sekitar pukul 15.00 WITA.

Sesaat ketika sampai, seperti dikutip Antara, Jokowi dan Iriana langsung didaulat untuk naik becak menuju panggung kampanye di Lapangan Ahmad Kirang, Mamuju.

Massa langsung berebut untuk mendekat dan mengerumuni Jokowi.

Baca juga: Survei CSIS: Jokowi-Maruf 51,4 Persen, Prabowo-Sandi 33,3 Persen

Jokowi sempat melayani permintaan sejumlah masyarakat yang ingin bersalaman dan berfoto bersama dengannya.

Sampai sekitar 300 meter kemudian, Jokowi dan Iriana turun dari becak menuju panggung di Lapangan Ahmad Kirang. Sementara massa semakin antusias.

Musik tradisional khas Mamuju juga terus diperdengarkan di sepanjang prosesi penyambutan Mantan Gubernur DKI itu.

Baca juga: Survei CSIS: Jokowi Menang di 8 Wilayah, Prabowo Hanya di Sumatera

Jokowi terus menyapa dan menyalami masyarakat yang antusias menyambutnya menuju panggung.

Ketika tiba di atas panggung, ia langsung melambaikan tangan kepada seluruh warga yang menyemut dan telah lama menanti kedatangannya.

“'Apa karewa? Baek?'” tanya Jokowi dalam bahasa lokal yang langsung disambut histeris oleh ribuan pendukungnya.

“Sore hari ini saya sangat berbahagia sekali bisa hadir di Mamuju di Sulbar ini, apa karewa? Apa karewa? Baek? Baek?” ucapnya.

Baca juga: Kampanye Terbuka di Balikpapan, Jokowi Singgung Proyek Mangkrak di Era SBY

Jokowi mengatakan, Mamuju adalah etalase Indonesia, contoh Indonesia kecil karena kondisi masyarakatnya yang sangat beragam dan majemuk dari sisi suku, agama, bahasa, dan budaya.

“Tapi kita tetap satu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tuturnya.

Jokowi selama sekitar 1,5 jam berada di lokasi kampanye di Mamuju sampai kemudian bertolak kembali ke Bandara Tampa Padang Mamuju meninggalkan Sulbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com