Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Migrasi" Suara Jelang Pilpres 2019, Mungkinkah Terjadi?

Kompas.com - 26/03/2019, 07:45 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Tim sukses kedua kubu akan berusaha sampai akhir untuk mendapatkan dukungan mereka yang belum menentukan pilihannya, bahkan terhadap mereka yang sudah punya pilihan.

Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Rizaldy Priambodo, mengatakan, mereka juga menyasar soft voters, pendukung tidak loyal, Jokowi-Ma'ruf.

"Mengejar swing voters tidak cukup ya. Kami kejar juga yang soft, istilahnya kami kampretkan," ujar Rizaldy.

Dia yakin bahwa migrasi suara besar-besaran akan terjadi pada hari pencoblosan.

Menurut dia, hal itu tidak perlu dilihat dari penelitian lembaga survei, tetapi cukup dirasakan lewat kunjungan-kunjungan Prabowo-Sandiaga ke sejumlah provinsi.

"Selalu reaksinya luar biasa. Dari situ juga terbaca yang namanya migrasi suara atau saya istilahkan sebagai hijrah suara, pasti ada," kata dia.

Sebagai yang diincar, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf juga waspada.

Meski demikian, TKN tidak terlalu khawatir pendukung Jokowi-Ma'ruf akan mengalihkan dukungannya kepada Prabowo-Sandiaga.

Juru bicara TKN, Ace Hasan Syadzily, mengatakan, Jokowi-Ma'ruf punya modal besar untuk mempertahankan elektabilitas mereka.

Modal yang dimaksud adalah kepuasan terhadap kinerja Jokowi sebagai petahana.

"Kami memiliki modal utama, yaitu kepuasan publik atas kinerja pemerintahan Jokowi yang mencapai 70 persen. Rakyat mengapresiasi kinerja Pak Jokowi, terutama di bidang ekonomi, infrastruktur, pemenuhan kebutuhan sembako, dan lain-lain," kata Ace.

Dengan tingkat kepuasan yang tinggi, dia merasa tidak mudah untuk mengubah pilihan pendukung Jokowi-Ma'ruf.

TKN juga akan terus mengapitalisasi tingkat kepuasan ini agar dapat dikonversi menjadi suara di Pilpres 2019.

Modal kepuasan publik ditambah dengan tawaran program yang lebih menarik, seperti Kartu Sembako Murah, Kartu KIP Kuliah, dan Kartu Prakerja, diyakini akan menambah efek elektoral yang maksimal.

"Di sisa waktu satu bulan ini, selisih yang jauh melebar menambah optimisme kami untuk memenangi pilpres. Kami akan terus meningkatkan kerja secara maksimal agar target 70 persen ini dapat tercapai," kata dia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Menuju Istana 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com