Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Jokowi-Ma'ruf Dinilai Moderat dan Memiliki Komitmen Kebangsaan

Kompas.com - 23/03/2019, 18:07 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan Alumni Pesantren se-DKI Jakarta mendeklarasikan dukungan untuk calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Deklarasi dukungan digelar di gedung Grand Mangaraja, Jakarta Utara, Sabtu (23/3/2019).

Sekjen Alumni Pesantren Dendy Zuhairil Finsa menilai bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf memiliki pemikiran, maju, moderat dan komitmen kebangsaan.

"Oleh karena itu tidak ada alasan bagi kami para Alumni Pesantren se-DKI Jakarta untuk tidak menyatakan dukungan terhadap pasangan 01," ujar Dendy saat ditemui di sela acara deklarasi dukungan.

Di sisi lain, ia berpandangan bahwa Presiden Jokowi sangat menghormati kalangan ulama.

Hal itu terbukti dari terpilihnya sosok Kiai Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden.

Baca juga: Ini Alasan Alumni Pesantren se-DKI Jakarta Dukung Jokowi-Maruf

"Presiden Joko Widodo sangat menghormati dan memuliakan Ulama. Terbukti dengan pasangan wapres Jokowi yakni Kiai Ma'ruf Amin," kata Dendy.

Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua Umum Alumni Pesantren Abdul Azis mengemukakan sejumlah alasan yang mendasari deklarasi dukungan tersebut.

Menurut Azis, selama masa pemerintahannya, Presiden Joko Widodo telah memberikan perhatian terhadap pesantren. Hal itu ditunjukkan dengan dicanangkannya Hari Santri Nasional yang jatuh setiap 22 Oktober.

Selain itu, ia menilai banyak program pengembangan pesantren yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi.

"Bahkan hampir setiap bulan Presiden Jokowi selalu menyambangi pesantren di seluruh Indonesia. Selama kepemimpinan Jokowi hampir ratusan kali beliau mengunjungi pondok pesantren dan kiai-kiai se-Indonesia," ujar Azis.

Baca juga: Ribuan Alumni Pesantren Berikrar Wujudkan Pemilu yang Aman dan Damai

Alasan lainnya, lanjut Azis, hanya pasangan nomor urut 01 yang dinilai mampu mewakili suara dari kalangan pesantren dengan terpilihnya Kiai Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden.

Ia pun berharap deklarasi dukungan alumni pesantren dapat menjadi stimulan dalam memenangkan pasangam Jokowi-Ma'ruf.

"Sebagai track record Kiai Ma'ruf Amin, beliau adalah guru buat kami bahwa tidak ada pilihan lain karena para alumni ini dibesarkan oleh para kiai, maka pilihan politik alumni pesantren jatuh pada pasangan 01," kata Azis.

"Pasangan capres-cawapres yang ada kiainya ya hanya pasangan 01," ucapnya.

Acara deklarasi tersebut dihadiri oleh ribuan alumni dari sejumlah pesantren, antara lain Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Pondok Pesanten Sidogiri dan pondok pesantren Bunten di Cirebon, Jawa Barat.

Mereka kompak mengenakan pakaian ala santri bernuansa putih, yang laki-laki memakai baju koko dipadu dengan sarung dan peci hitam.

Sementara yang perempuan mengenakan kerudung atau jilbab seperti muslimah pada umumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Dianggap Prabowo Sahabat

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Dianggap Prabowo Sahabat

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com