Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Kampanye Rapat Umum, Mendagri Pastikan ASN, TNI, dan Polri Netral

Kompas.com - 23/03/2019, 11:21 WIB
Christoforus Ristianto,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menjaga keadilan dalam rangka kampanye rapat umum Pemilu 2019 secara serentak serta menjaga kenetralan aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri.

"Kami sepakat mendukung Bawaslu yang punya tugas paling utama menjaga keadilan dalam rangka Pemilu 2019, khususnya untuk ASN, TNI, dan Polri yang sudah bertekad untuk netral dan kami serahkan ke Bawaslu," ujar Tjahjo di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Sabtu (23/3/2019).

Hal itu diungkapkan Tjahjo saat ikut dalam deklarasi komitmen bersama menjelang kampanye rapat umum dan iklan kampanye Pemilu 2019 yang digelar oleh Bawaslu.

Baca juga: Bawaslu dan Peserta Pemilu Deklarasi Komitmen Bersama Lancarkan Kampanye Rapat Umum

Tjahjo menjelaskan, komitmen untuk menjaga keadilan dalam kampanye rapat umum juga sudah disepakati bersama oleh partai politik dan tim kampanye kedua capres-cawapres.

Ia yakin, komitmen bersama tersebut mampu membantu sistem Pemilu yang demokratis, jujur, dan taat pada aturan yang berlaku.

"Kami juga meminta Bawaslu untuk komitmen melarang yang namanya racun demokrasi, termasuk virus-virus demokrasi yaitu politik uang, kampanye berujar kebencian, dan kampanye yang bersifat SARA, hoaks, dan fitnah. Itu racun demokrasi yang saya kira semua sepakat untuk kita lawan dan hindari," jelasnya.

Ketua Bawaslu Abhan Nur menambahkan, memasuki rapat kampanye umum yang akan dimulai pada 24 Maret 2019, dibutuhkan kesadaran dari para peserta Pemilu untuk menjaga kondisi politik berjalan aman dan damai.

"Tahapan Pemilu berjalan terus. Memasuki kampanye rapat umum dan iklan di media massa, maka pasti ada potensi yang kompleks kalau tidak ada kesadaran dari peserta Pemilu," ujar Abhan dalam sambutannya.

Baca juga: Bawaslu DIY Larang Kegiatan Deklarasi Alumni Jogja SATUKan Indonesia

Dia mengajak seluruh elemen masyarakat dan peserta Pemilu untuk berikhtiar menciptakan pemilu yang damai, beretika, dan bermartabat.

Baginya, pendidikan politik untuk masyarakat adalah investasi bagi bangsa Indonesia. Maka dari itu, perhelatan Pemilu 2019 yang bermartabat dan damai diperlukan.

"Kita harus saling bersinergi, tanpa saling menjatuhkan. Masyarakat adalah subjek utama agar demokrasi berjalan dengan baik," ungkapnya kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com