JAKARTA, KOMPAS.com - Terduga teroris Y yang ditangkap di Klaten, Jawa Tengah, bersama dua rekannya berencana membuat bom mobil.
kedia rekannya tersebut adalah Husain alias AH, yang ditangkap di Sibolga, Sumatera Utara, Selasa (13/3/2019), dan P di Lampung, pada Sabtu (9/3/2019).
"Menurut pemeriksaan tersangka, mereka berencana membuat bom mobil," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
Serangan tersebut menargetkan aparat keamanan. Sementara itu, terkait dana untuk membuat bom mobil, Dedi mengatakan berasal dari Y yang akan menggadaikan rumah dan tanahnya.
Baca juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Klaten Tewas, Diduga Bunuh Diri
Menurut Dedi, mereka telah mengantongi uang sebesar Rp 5 juta yang digunakan sebagai uang transportasi.
"Digunakan Y sama P ke Lampung. Sebenarnya mereka mau berangkat ke Sibolga, tapi belum ke Sibolga (saudara P) ditangkap di Lampung," ungkapnya.
Para terduga teroris ini diduga tergabung dalam satu jaringan teroris Jamaah Ansharut Daullah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.
Aparat awalnya menangkap P di Lampung pada Sabtu (9/3/2019). Kemudian, diikuti dengan penangkapan Husain alias AH di Sibolga, Sumatera Utara, pada Selasa (13/3/2019).
Tim Densus 88 kemudian menciduk AK alias Ameng dan ZP atau Ogel yang ditangkap di Sibolga, Selasa (12/3/2019).
Baca juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Klaten Akan Diperistri Husain, Ahli Bom JAD Sibolga
Keesokan harinya, Rabu (13/3/2019), polisi menangkap R alias S dan M yang ditangkap di Tanjungbalai, Sumatera Utara,
Kemudian, ditangkap YS alias Khodijah, Kamis (14/3/2019) sore.
Namun, YS tewas karena diduga bunuh diri dengan cara menenggak zat kimia keras. Aparat menemukan YS dalam kondisi sakit pada Senin (18/3/2019). Ia diperiksa di rutan Polda Metro Jaya, Jakarta.
Setelah pertolongan pertama tidak membuahkan hasil, aparat melarikan YS ke rumah sakit. Akan tetapi, nyawa YS tidak tertolong.