JAKARTA, KOMPAS.com - Terduga teroris YS alias Khodijah yang ditangkap pada Kamis (14/3/2019), di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tewas. Diduga bunuh diri.
Aparat kepolisian menduga YS mengakhiri nyawanya dengan cara menenggak zat kimia keras.
"Saudara Y alias Khodijah sempat dirawat di RS Bhayangkara selama beberapa jam, dokter sudah berupaya, namun Allah berkehendak lain," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
Baca juga: Polri: Terduga Teroris yang Ditangkap di Klaten Telah Rencanakan Penyerangan
Awalnya, setelah ditangkap, YS diperiksa di rutan Polda Metro Jaya, Jakarta. Lalu, aparat menemukan YS dalam kondisi sakit pada Senin (18/3/2019).
Setelah pertolongan pertama tidak membuahkan hasil, aparat melarikan YS ke rumah sakit. Akan tetapi, nyawa YS tidak tertolong.
"Yang bersangkutan ditemukan sudah dalam keadaan sakit di ruang istirahat pemeriksaaan. Melihat kondisi itu, petugas jaga mengambil langkah atau upaya pertolongan pertama," ungkapnya.
Baca juga: Diduga Jaringan Teroris Sibolga, Perempuan Asal Klaten Ditangkap Densus 88
"Pertolongan pertama enggak mampu, kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara. Dicoba ditolong oleh tim medis ternyata yang bersangkutan tidak tertolong akhirnya meninggal dunia," sambung dia.
Setelah melakukan pemeriksaan, terlihat bahwa organ dalam YS sudah mengalami korosi. Disebutkan pula bahwa organ cerna YS, mulai dari mulut hingga lambung mengalami kerusakan.
Hasil uji laboratorium juga menunjukkan terdapat asam klorida dengan kadar 8,5 persen pada lambung YS. Zat asam klorida, kata Dedi, mudah ditemukan, misalnya pada cairan pembersih.
Polisi masih mendalami peristiwa tersebut dan masih menunggu hasil penyidikan serta olah TKP.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.