Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Benarkah China dan Rusia Berada di Balik Upaya Peretasan Data KPU?

Kompas.com - 19/03/2019, 07:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

INFORMASI mengejutkan tiba-tiba dilontarkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU). Setiap jam terjadi serangan siber ke pertahanan pangkalan data KPU. Mayoritas serangan berasal dari wilayah China dan Rusia.

Informasi ini mengingatkan kita pada proses pemilu di Amerika Serikat pada 2016 lalu yang akhirnya mengukuhkan Donald Trump sebagai Presiden.

Belakangan, penyelidikan Federal Amerika (Federal Bureau of Investigation-FBI) menyebutkan, ada kontribusi operasi intelijen Rusia di balik kemenangan Trump. Rusia memang menghendaki Trump menang.

Kasus ini bak drama. Bahkan, drama itu terus berlanjut hingga tahun ke-3 pemerintahan Trump. Pengunduran diri, juga pemecatan terkait penyelidikan ini terjadi. Pada 9 Mei 2017 Trump memecat Direktur FBI, James Comey beberapa bulan pasca-terpilihnya Trump. 

FBI dibawah Comey melakukan investigasi mengenai Pilpres yang baru saja usai. Hasilnya, ada indikasi kolusi antara pemerintah Rusia dan tim kampanye Trump saat Pilpres berlangsung.

Trump tentu saja membantah. Isu ini terus menjadi perbincangan hingga kini dan tampaknya akan menjadi catatan abadi dunia.

Sementara di Indonesia, intervensi digital yang datang dari wilayah China dan Rusia diakui KPU. Di luar itu, wacana tentang potensi kecurangan pemungutan suara juga diserukan oleh pihak-pihak tertentu.

Bagaimana duduk masalah sesungguhnya?

Eksklusif, AIMAN ke ruangan IT KPU

Program AIMAN secara eksklusif memasuki ruangan yang belum pernah dimasuki umum sebelumnya, yakni 3 ruangan IT KPU.

Ruangan ini adalah pusat penghitungan suara pada Pilpres mendatang. Saat ini ruangan tersebut digunakan untuk pemutakhiran data Pemilu 2019 yang bersejarah karena baru pertama kali pemilihan legislatif dan eksekutif dilakukan serentak.

Saya bertanya mengenai serangan yang datang dari wilayah China dan Rusia, seperti apa bentuk serangannya?

Adalah benar menurut Ketua KPU Arief Budiman, bahwa serangan-serangan ini banyak yang berasal dari luar negeri, bukan hanya dari wilayah China dan Rusia.

Saya menegaskan pertanyaan saya, “Apakah mayoritas serangan berasal dari wilayah China dan Rusia seperti banyak dikutip media online?”

Arief menjawab, “Itu salah kutip.”

Ia menjelaskan, serangan banyak datang dari luar negeri, tidak hanya dari wilayah China dan Rusia. Namun, ia tidak hafal serangan paling banyak datang dari wilayah mana.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman (kanan) memeriksa hasil cetak surat suara di PT Temprina Media Grafika Jalan Raya Sumengko Km 30-31 Wringinanom Gresik, Jawa Timur, Minggu (20/1/2019). Kunjungannya itu untuk menyaksikan secara langsung proses cetak perdana surat suara Pemilu 2019.ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman (kanan) memeriksa hasil cetak surat suara di PT Temprina Media Grafika Jalan Raya Sumengko Km 30-31 Wringinanom Gresik, Jawa Timur, Minggu (20/1/2019). Kunjungannya itu untuk menyaksikan secara langsung proses cetak perdana surat suara Pemilu 2019.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com