Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Takut Lawan Fitnah dan Hoaks

Kompas.com - 16/03/2019, 11:44 WIB
Ihsanuddin,
Khairina

Tim Redaksi


MEDAN, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menghadiri pelepasan dan temu kader sahabat Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) di Lapangan Merdeka, Medan, Sabtu (16/3/2019).

Jokowi tiba di lokasi acara pukul 09.50 WIB.

Kehadiran calon presiden petahana itu disambut meriah oleh para kader AMPI.

Jokowi berjalan ke arah panggung sambil bersalaman dan berfoto dengan kader AMPI di Lapangan Merdeka.

Dalam sambutannya, Ketua Umum AMPI Dito Aryotedjo mengaku senang dengan kehadirian Jokowi. Apalagi baru kali ini acara AMPI dihadiri Presiden RI.

“Hari ini pertama kalinya acara AMPI dihadiri Presiden Republik Indonesia. Ini sejarah bagi AMPI,” kata Dito.

Baca juga: Blusukan ke Pasar di Medan, Jokowi Belanja 1 Kg Teri

Sementara itu, dalam pidatonya, Jokowi memuji semangat kader AMPI yang didominasi para milenial.

“Yang hadir di sini memperlihatkan semangat anak muda pembaharuan yang kita harapkan dengan militansinya mampu bersaing secara global,” kata Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyinggung soal Pilpres 2019. Dia mengatakan, jelang pencoblosan banyak kabar bohong alias hoaks mengenai dirinya yang tersebar di masyarakat.

“Saya titip menjelang pilpres seperti ini banyak fitnah dan kabar bohong, hoaks. Jangan takut melawan itu. Jangan takut melawan fitnah dan hoaks. AMPI takut enggak?” kata Jokowi.

“Tidak,” jawab kader AMPI kompak.

Jokowi mengatakan, belakangan ini banyak fitnah yang mengatakan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinannya akan melarang azan, menghapus pendidikan agama di kurikulum hingga melegalkan zina dan pernikahan sejenis.

“Ini di bawah ramai. Katanya pemerintah baru nanti akan melarang pendidikan agama, melarang azan, akan melegalkan pernikahan sejenis, melegalkan zina. Saudara percaya enggak?” tanya Jokowi lagi.

“Tidak!” tegas kader AMPI.

“Siapa pun presidennya enggak mungkin melakukan itu. Apalagi menghapus pendidikan agama, nggak mungkin. Kita ini negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Enggak mungkin itu, logikanya nggak masuk,” sambung Jokowi.

Kompas TV Saat melakukan kunjungan kerja di Sumatera Utara, Presiden Joko Widodo mengecam aksi penembakan masjid yang terjadi di Selandia Baru. Atas nama pemerintah Indonesia Presiden juga menyampaikan ucapan duka terhadap korban penembakan. Hal serupa juga disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com