Tak jarang, konflik yang melibatkan isu agama bersumber dari prasangka negatif di tengah masyarakat. Prasangka tersebut muncul karena minimnya dialog antara kelompok umat lintas agama.
Rifqiyudin Anshari, salah satu penggerak, mengatakan, hal itu menjadi salah satu atensi dalam gerakan Gusdurian Banten.
"Minimnya dialog lintas iman mungkin bisa saja meningkatkan prasangka antar umat, ini menjadi atensi khusus Gusdurian Banten," ujar aktivis yang akrab disapa Fae itu.
Fae menilai, minimnya dialog lintas iman tidak terlepas dari beberapa faktor.
Selain itu, gerakan kemanusiaan melalui dialog lintas iman belum dianggap sebagai suatu hal yang sangat penting.
"Aktivitas ini mungkin lebih menguntungkan bagi mereka karena investasi politik jangka panjang," kata Fae.
"Ormawa (organisasi mahasiswa) dan Ormas dari lintas agama sebetulnya ada dan banyak. Namun dialog lintas iman ini sepertinya masih tidak terlalu dianggap penting," tutur dia.
Di sisi lain, kata Fae, sebagian masyarakat masih ada yang memandang dialog lintas iman sebagai hal tabu untuk dilakukan.
Menurut dia, inisiatif penyelenggaraan dialog lintas iman dapat berujung pada pembubaran dan intimidasi dari kelompok-kelompok radikal.
Kendati demikan, ia menegaskan, Jaringan Gusdurian Banten akan terus berkomitmen untuk mengkampanyekan toleransi dan keberagaman.
Caranya, dengan merangkul lebih banyak tokoh agama, aktivis, influencer dari berbagai latar belakang dan membangun komunikasi antara komunitas pemuda lintas agama.
"Mudah-mudahan rencana tersebut dilancarkan agar semua umat bisa merasakan dampak positif dari persatuan dan kesatuan," kata Fae.
Siang itu, perayaan Hari Raya Nyepi meninggalkan suasana kesejukan dan kehangatan. Dan kami pun ikut merayakan keberagaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.