Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Para Pendukungnya Militan Jelang Pemilu

Kompas.com - 09/03/2019, 16:37 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

PALEMBANG, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo meminta para pendukungnya untuk mengobarkan semangat "militansi" menjelang pelaksanaan Pemilu pada 17 April 2019.

Permintaan tersebut disampaikan Jokowi pada acara Deklarasi Alumni Sriwijaya Bersatu di Palembang Sport Convention Center, Palembang, Sabtu (9/3/2019), seperti dikutip Antara.

"Saya titip masih ada pekerjaan besar setelah menangkal isu hoaks dan fitnah, harus militan, penting sekali," kata Jokowi di hadapan ribuan pendukungnya.

Hadir juga dalam acara tersebut Iriana Jokowi, Ketua Tim Kampanye Nasional Erick Thohir, Ketua Tim Kampanye Daerah Syarial Oesman, dan Ketua Dewan Penasihat TKD Alex Noerdin.

Baca juga: Di Masjid Istiqlal Lampung, Jokowi Bicara soal Hoaks Larangan Azan

Jokowi mengatakan, pemilu tinggal menyisakan 40 hari lagi sehingga para pendukung diminta sigap menangkal hoax dan fitnah yang dapat menjatuhkan citranya sebagai calon presiden.

Jokowi bahkan mengajak para pendukung untuk berani melawan hoaks dan fitnah tersebut, terutama pada empat isu yang sedang berkembang saat ini, yakni kriminalisasi ulama, larangan azan, perkawinan sejenis, dan penghapusan pendidikan agama.

"Kalau ada orang tidak salah, kemudian dimasukkan sel, ngomong ke saya, saya urus. Tapi jika salah, ya harus dihukum karena negara kita negara hukum," katanya.

Baca juga: Jokowi Berjanji Pemerintahannya Tidak Melegalkan Perkawinan Sejenis

Mantan wali kota Solo ini juga membantah isu yang mengatakan dirinya akan melarang azan.

Menurut dia, isu itu tidak masuk akal karena Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama Islam.

Apalagi dengan isu yang menyebutkan jika dirinya terpilih akan melegalkan adanya perkawinan sejenis karena Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi norma-norma agama.

Baca juga: Jokowi Mengaku Elektabilitasnya di Jabar Turun 8 Persen karena Fitnah

Bagi Jokowi, upaya menangkal hoax dan fitnah harus dilakukan para pendukung karena hasil survei terakhir menunjukkan terdapat 9 juta responden yang memercayainya.

"Saya titip khusus ke ibu-ibu agar menjawab isu-isu ini dengan fakta-fakta yang ada," katanya.

Sementara itu, Ketua TKD Syarial Oesman mengatakan, para pendukung siap berjuang habis-habisan untuk memenangkan pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin.

"Kami tidak akan terhenti di deklarasi ini. Kali akan langsung datang dari pintu ke pintu," kata Syarial yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Nasdem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com