Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kirim PMN Mekaar ke Pasar Mama Mama, Ini Perintah, Bu Rini

Kompas.com - 06/03/2019, 16:24 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis perempuan Papua, Nulyana Yakadewa menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo secara langsung karena telah merevitalisasi Pasar Mama Mama di Kota Jayapura, Papua.

Hal tersebut disampaikan saat acara pertemuan 500-an aktivis perempuan arus bawah dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/3/2019).

"13 tahun kami turun di jalan meneriakkan (pembangunan) Pasar Mama Mama Papua. Datang Bapak Presiden dan dapat menyelesaikannya dalam tempo 4 minggu saja. Pasar itu sekarang sudah empat lantai, saya ucapkan terima kasih," ujar dia.

Baca juga: Hadiri Pembagian KIP, Presiden Jokowi Promosi KIP Kuliah

Kini, mama-mama yang berjualan di pasar sudah mendapatkan lapak berjualan yang laik. Tak lagi beralaskan karung di tanah, tidak lagi kepanasan dan kehujanan.

Meski begitu, Nulyana merasa pemerintah harus masuk ke tahap pembangunan selanjutnya, yakni membantu pedagang mendongkrak kapasitas ekonominya.

"Harapan kami lagi, bantuan permodalan pasar mama mama. Itu akan menjadi lebih baik bagi kita. Kami mau dapat," ujar dia.

Presiden Jokowi langsung memerintahkan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk membuka program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) bagi mama-mama pedagang di pasar tersebut.

Baca juga: TKN Jokowi-Maruf: Hoaks Tak Efektif Lawan Kerja Nyata Pemerintah

Jokowi mendapatkan laporan, ada sekitar 635 mama-mama yang berdagang di pasar tersebut.

"Di sini ada Ibu Menteri BUMN. Tolong kirim itu PMN program Mekaar ke Pasar Mama Mama. Ini perintah Bu, harus cepat ini. Besok pasti sudah di sana," ujar Jokowi.

Para aktivis perempuan yang hadir langsung bertepuk tangan atas respons Presiden Jokowi itu.

Tidak hanya bantuan permodalan, Nulyana juga meminta pemerintah membangun save house bagi korban kekerasan dalam rumah tangga di Papua.

Nulyana menyarankan pemerintah membangun dua save house. Satu di Papua, satu lagi di Papua Barat.

Presiden juga merespons positif permintaan itu.

"Oke, berarti di Papua dan Papua Barat. Gampang kalau itu," ujar Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com