Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Andi Arief, dari Misteri Perempuan hingga Mundur dari Demokrat

Kompas.com - 06/03/2019, 08:39 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief akhirnya dilepas oleh kepolisian, Selasa (5/3/2019) malam. Andi ditahan sejak Minggu (3/3/2019) karena tertangkap atas dugaan penggunaan narkoba jenis sabu.

Berikut kronologi dan fakta kasus yang menjerat Andi Arief sejak tertangkap hingga akhirnya dilepas oleh kepolisian:

1. Polisi Dapat Laporan

Pada Minggu (3/3/2019) malam, sekitar pukul 18.30 WIB polisi mendapat laporan masyarakat bahwa ada penggunaan narkoba di salah satu kamar Hotel Peninsula, Jakarta Barat. Polisi langsung bergerak ke lokasi tanpa mengetahui bahwa identitas pengguna narkoba itu adalah Andi Arief.

2. Penangkapan

Polisi tiba di hotel pukul 20.50 WIB. Setelah dilakukan upaya penyelidikan, mapping, surveillance dan lain-lain, polisi langsung menggerebek kamar yang digunakan Andi mengonsumsi narkoba. Polisi langsung mengamankan Andi.

Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk alat-alat untuk mengonsumsi narkoba. Namun, barang bukti narkoba yang diduga dikonsumsi Andi Arief tidak ditemukan di lokasi.

3. Positif Narkoba

Setelah ditangkap, Andi Arief langsung dites urin. Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal M Iqbal mengungkapkan, Andi positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.

"Kami sudah melakukan tes urine, terhadap Saudara AA dan positif mengandung metamphetamine atau jenis narkoba yang biasa disebut sabu," ujar Iqbal dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/3/2019).

4. Andi berstatus pengguna

Kepolisian menyatakan Andi Arief hanya sebagai pengguna narkoba dan belum menemukan bukti bahwa Andi terlibat peredaran narkoba.

Baca juga: Surya Paloh Sebut Calegnya Menangis Diisukan Ditangkap bersama Andi Arief

"Belum ditemukan bukti-bukti, fakta-fakta kuat apakah saudara AA berkolerasi dengan kelompok mana, mafia mana, dan lain-lain. Sampai saat ini diduga kuat saudara AA hanya sebatas pengguna," ucap Iqbal.

5. Misteri perempuan

Sejak awal penangkapan Andi tersiar, muncul kabar bahwa mantan staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu ditangkap bersama perempuan. Awalnya polisi membantah kabar itu dan menyebut Andi ditangkap seorang diri.

Namun belakangan setelah foto-foto penggrebekan yang menunjukkan adanya perempuan beredar di media sosial, polisi akhirnya meralat pernyataannya.

Baca juga: Polri: Perempuan yang Bersama Andi Arief Berinisial L, tetapi Bukan Politisi

Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/3/2019), mengatakan pada saat penggerebekan penyidik hanya menemukan Andi Arief seorang diri. Tetapi setelah dilakukan pengembangan ditemukan petunjuk adanya perempuan sebelum penggerebekan.

"Saya sampaikan bahwa dari hasil pendalaman dan pengembangan, petugas kami menemukan petunjuk bahwa diduga ada seorang wanita di kamar tersebut," ucap M Iqbal.

Iqbal mengatakan, perempuan yang berada di dalam kamar hotel bersama Andi Arief itu berinisial L. Namun ia bukan caleg dari Partai Nasdem seperti kabar yang beredar di medsos.

6. Komentar TKN vs BPN

Penangkapan Andi Arief yang merupakan petinggi Partai Demokrat menjelang pemilu 2019 langsung memancing komentar para elite politik. Apalagi, Andi selama ini vokal mengkritik petahana.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com