Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Ma'ruf Amin Tak Tahu Kondisi Internal Partai

Kompas.com - 04/03/2019, 06:21 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin telah salah sangka dengan maksud pidato politik Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono.

Ma'ruf sebelumnya berpendapat pidato AHY menunjukkan posisi Partai Demokrat yang cenderung netral.

"Saya harus membantah apa yang disampaikan oleh Pak Ma'ruf Amin. Bahwa itu klaim sepihak Pak Ma'ruf Amin yang tidak mengetahui detail kondisi internal Partai Demokrat," ujar Ferdinand ketika dihubungi, Minggu (3/3/2019).

Ferdinand mengatakan pidato politik AHY justru kritik keras terhadap pemerintahan Joko Widodo. Sebab AHY bicara soal lapangan pekerjaan, ekonomi, hingga listrik yang mahal.

Dengan menyampaikan kritik, kata dia, sudah sangat tampak bagaimana posisi Partai Demokrat pada Pemilihan Presiden 2019 ini.

Menurut dia, sikap Partai Demokrat pada Pilpres sudah jelas, sehingga tidak perlu lagi dipertegas dengan nama calon presiden dan wakil presiden dalam pidato AHY. Ini sebabnya pidato AHY disebut ditujukan untuk "presiden mendatang".

"Tidak perlu harus dipertegas, kami pendukung Pak Prabowo, kami kritik Pak Jokowi. Tidak demikian bahasa kami berpolitik," ujar Ferdinand.

"Kami ingin menurunkan tensi politik maka dipilihlah kalimat yang sederhana dan tidak perlu harus bersuara keras bahwa kami pendukung Pak Prabowo," kata dia.

Dengan kritik terhadap pemerintahan Jokowi, kata dia, pidato AHY akan menguntungkan pasangan Prabowo-Sandiaga. Dia membantah bahwa pidato AHY menunjukkan posisi netral Partai Demokrat.

"Jadi klaim Pak Ma'ruf Amin itu salah dan sesat. Tidak demikian adanya," ujar dia.

Sebelumnya, Ma'ruf melihat bahwa Partai Demokrat cenderung tak memihak pada salah satu kubu pada Pilpres 2019. Itu karena pada pidato politik, AHY menyampaikan rekomendasi untuk presiden terpilih pada Pilpres tanpa menyebutkan salah satu pasangan. 

Baca juga: Maruf Amin Nilai Demokrat Cenderung Netral pada Pemilu 2019

"Artinya kita anggap dia netral untuk memilih siapa saja yang terbaik buat warga bangsa," kata Ma'ruf Amin ditengah kegiatan silaturahmi ke Banten, Minggu (3/3/2019), seperti dikutip dari Antara.

Menurut Ma'ruf, rekomendasi yang disampaikan AHY tidak spesifik menuju capres-cawapres tertentu, dan itu bisa juga merupakan sinyal dukungan Demokrat bagi Jokowi dan dirinya.

"Karena tidak berani menyebut berarti ada kecenderungan untuk mendukung Pak Jokowi dan saya," ujar Ma'ruf.

Kompas TV Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma’ruf Amin, memberikan tanggapan atas pidato komandan kogasma pemenangan pemilu Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com