Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wapres Kalla Saat Kartu Kreditnya Ditolak

Kompas.com - 27/02/2019, 20:09 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, saat ini sudah terjadi perubahan besar-besaran di dunia perbankan.

Menurutnya, industri perbankan saat ini sudah mengutamakan aspek digital dan mulai meninggalkan teknologi analog.

Ia pun sempat terimbas oleh perubahan tersebut. Hal itu bermula saat ia hendak menggunakan kartu kreditnya di luar negeri.

"Selama saya 10 tahun saya punya credit card dua, tapi sudah jarang dipakai karena protokol sudah selesaikan semuanya. Enggak pernah lagi pakai itu," ujar Kalla dalam acara Seminar Nasional di Perbanas Institute, Kuningan, Jakarta, Rabu (27/2/2019).

Baca juga: Hati-hati, Hindari Kesalahan Penggunaan Kartu Kredit ini!

"Kemarin saya ke luar negeri masuk toko mau coba lagi saya punya kartu.Ternyata sudah berubah, tidak dipakai tanda tangan tapi PIN. Jadi mana saya ingat punya PIN," lanjut Kalla lantas disambut tawa para peserta seminar.

Kalla melanjutkan, hal itu menunjukan perubahan yang terus terjadi di industri perbankan sehingga menjadi pengingat agar terus memperbaharui teknologinya.

"Lalu saya bilang, masa (kartu kredit) punya wapres ditolak. Tapi bagaimana. Ini pertanda teknologi berubah semakin cepat," lanjut dia.

Kompas TV Tiga orang warga Gondokusuman, Yogyakarta berhasil membobol puluhan <em>merchandise</em> milik bank pemerintah dan swasta. Ketiga pelaku menggunakan modus penipuan transaksi kartu kredit. Mereka membuat kartu kredit yang telah habis masa berlakunya menjadi kembali bisa digunakan tanpa batas. Tim dari Subdit 1 Direktorat Siber Mabes Polri merilis hasil pengungkapan penipuan transaksi pembelian dengan kartu kredit palsu. Para pelaku diketahui memodifikasi microchip yang ada di kartu kredit dengan perangkat lunak yang diperoleh melalui situs online. Pelaku mengubah data yang terdapat di chip yang dinyatakan kedaluwarsa justru dapat aktif kembali. Cara ini diketahui pelaku yang berlatar pendidikan teknik informatika dengan belajar di situs online. Dari hasil kejahatannya ketiga orang ini meraup perhiasan emas, ponsel hingga kendaraan. Mereka juga mengaku membeli kartu kredit bekas pakai dari pemilik <em>merchandise</em> yang saat ini masih dalam pemeriksaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Nasional
PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

Nasional
Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com