Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin: Ma'ruf Amin Jadi Cawapres Bukti NU Pilar Penting Kebangsaan

Kompas.com - 14/02/2019, 13:39 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum PKB yang juga Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan, dipilihnya Mustasyar PBNU Ma'ruf Amin sebagai cawapres merupakan bukti NU selalu menjadi pilar penting kebangsaan.

"Pemilu 2014, wapres adalah Mustasyar PBNU, yaitu Pak JK. Hari ini Mustasyar PBNU yang hampir pasti jadi wapres adalah Kiai Ma'ruf. Ini bukti bahwa NU menjadi pilar penting bagi keberlangsungan, perekat persatuan bangsa, sekaligus menguatkan pemerintahan," kata Cak Imin saat menemani Ma'ruf menghadiri peringatan Harlah Ke-93 NU di Lapangan Prawitasari, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (14/2/2019), seperti dikutip Antara.

Cak Imin mengatakan, saat ini semua kalangan, baik ahli, pengamat, maupun kalangan internasional, mengakui dan menyatakan NU adalah pilar pemersatu bangsa Indonesia.

"Bahkan, ada yang ekstrem (menyebut) kalau tidak ada NU barang kali Indonesia sudah pecah berantakan ke mana-mana. Inilah bukti bahwa NU telah memberikan pengabdian karya nyatanya bagi perekat pemersatu umat dengan berbagai idiom tema rencana yang diawali dengan girah keagamaan yang kuat dan kukuh," ujar Cak Imin.

Menurut dia, NU memiliki senjata berupa tiga ukhuwah, yakni Islamiah, wataniah, dan insaniah, yang telah melekat dan menjadi bagian dari kekuatan bangsa.

Ia optimistis jika Ma'ruf menjadi wapres, NU akan makin berjaya. Selain itu, kekuatan Islam Tanah Air juga akan menjadi contoh bagi kekuatan Islam dunia.

"Saya doakan semoga Kiai Ma'ruf Amin benar-benar sehat walafiat, senantiasa diberi kekuatan untuk terus memimpin bangsa Indonesia, untuk kemajuan, kesejahteraan, dan keadilan," ujar Cak Imin.

Sementara itu, Ma'ruf Amin mengatakan bahwa NU adalah pendiri bangsa. Sejak zaman kemerdekaan NU sudah berjuang mengusir penjajah.

Saat ini, kata Ma'ruf, NU adalah kendaraan penyelamat umat dari gonjang-ganjing pemahaman keagamaan. NU berada di tengah-tengah dan menjadi penyelamat ibarat kapal Nabi Nuh.

"Siapa naik kapal NU, insya Allah, akan selamat dunia akhirat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com