Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tugas Siswa SMK Jadi Rujukan, Naskah Akademis RUU Permusikan Dipertanyakan

Kompas.com - 06/02/2019, 13:17 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Munculnya Rancangan Undang-Undang (RUU) Permusikan menjadi polemik di kalangan masyarakat luas, khususnya kalangan musisi dalam beberapa hari terakhir.

Hal itu dikarenakan adanya beberapa bagian dalam RUU tersebut yang dinilai sebagai pasal karet. Salah satunya pada Pasal 5 yang disinyalir dapat menyasar musisi dan membatasi kebebasan berkreasi.

Belum selesai perkara pasal karet itu, muncul polemik baru. Polemik itu adalah ditemukannya penggunaan artikel tugas seni musik seorang siswa SMK yang diunggah di laman blog sebagai sumber Naskah Akademis Rancangan Undang-Undang (NA RUU) Permusikan tersebut.

Sontak, para musisi yang tergabung dalam Koalisi Nasional Tolak RUU Nasional mempertanyakan naskah akademis itu.

Dalam diskusi antara para musisi dan anggota Komisi X DPR RI selaku pengusul RUU ini, Anang Hermansyah, di Jakarta, Senin (4/2/2019), musisi Rara Sekar mengajukan pertanyaan terkait hal itu.

Sebagaimana dikutip dari Tribunnews, Rara mempertanyakan apakah Anang sudah benar-benar membaca naskah akademis RUU Permusikan itu, mengingat masih ditemukannya sumber berbasis blogspot dalam bagian daftar pustaka internetnya.

Baca juga: Ketua DPR: Tidak Perlu Khawatirkan RUU Permusikan, Perjalanannya Masih Jauh

Anang Hermansyah Saat ditemui usai pertemuan dengan pegiat musik untuk membahas Draft RUU Permusikan di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).KOMPAS.com/IRA GITA Anang Hermansyah Saat ditemui usai pertemuan dengan pegiat musik untuk membahas Draft RUU Permusikan di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).

Namun, bukan jawaban lugas yang disampaikan Anang sebagai respon atas mantan personel Banda Neira yang kini berprofesi sebagai peneliti itu.

"Tadi jelas disampaikan badan ahli, beliau merumuskan juga masalah akademik itu dari data yang kami masukkan," ucap Anang.

"Salah satu yang paling luar biasa adalah masukan dari konferensi musik di Ambon. Dari sana ada 12 poin, itu bagian yang masuk sebagai sumber. Makanya teman-teman di sana merumuskan dari masukan itu," kata dia.

Sorakan pun diberikan oleh para peserta diskusi mendapati jawaban Anang yang tidak menyelesaikan masalah.

Dalam kesempatan itu, Anang menjelaskan naskah akademis tersebut belum bersifat final dan masih sangat mungkin untuk direvisi.

Masukan dari berbagai pihak pun sangat dibutuhkan untuk perwujudan calon undang-undang.

“Kalau kalian mau lihat silakan baca naskah akademis yang sudah tersebar. Kelihatan sekali di situ siapa saja yang dimintai pendapat untuk dijadikan masukan. Di situ disampaikan di ending pembicaraan bahwa ini masih gambaran yang bisa diserap badan keahlian. Makanya sifatnya naskah akademis itu butuh masukan, karena ini draft sementara," ucap Anang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com