"Itu fitnah keji, propaganda Rusia dari mana. Kita setiap hari berkampanye sesuai dengan aturan KPU," kata dia.
Andre menilai pernyataan Jokowi tersebut sangatlah berbahaya. Sebagai presiden, pernyataannya tersebut bisa merusak hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia.
"Sebagai petahana seharusnya pernyataannya lebih bijak, kalau menyerang Pak Prabowo seharusnya dengan elegan. Jangan membawa-bawa Rusia, bisa mengganggu hubungan diplomatik," katanya.
Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing mengatakan, langkah Jokowi yang mulai memainkan gaya menyerang ini sebenarnya sudah terlambat. Sebab, kampanye tinggal dua bulan lagi. Tudingan-tudingan dari kubu Prabowo yang ditanggapi oleh Jokowi juga sudah mencuat ke khalayak sejak beberapa bulan lalu.
"Karena teori komunikasi mengatakan, siapa yang lebih dulu, dia akan lebih terekam pada peta kognisi khalayak," kata Emrus.
Kendati terlambat, Emrus menilai tetap lebih baik daripada tidak sama sekali. Menurut dia, langkah Jokowi yang secara langsung mementahkan tudingan-tudingan kubu Prabowo menjadi pencerahan bagi masyarakat dalam menentukan pilihan.
"Oleh karena itu, publik bisa menentukan pilihan mereka atas perbedaan pandangan Jokowi dan Prabowo ini," kata Direktur Eksekutif Emrus Corner ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.