Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Istighosah, Ma'ruf Amin Ungkap Alasannya Mau Jadi Cawapres Jokowi

Kompas.com - 02/02/2019, 12:36 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menghadiri acara Istighosah bersama Nahdliyyin dan Warga Jakarta Pusat di Gelanggang Remaja Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (2/2/2019). Oleh ratusan kader NU dan warga yang hadir, Ma'ruf hadir disambut dengan selawat.

Pantauan Kompas.com, Ma'ruf mengenakan jas berwana putih, juga sarung dan sorban warna putih. Ma'ruf juga terlihat mengenakan peci berwarna hitam.

Kepada warga yang hadir, Ma'ruf meminta doa dan dukungan atas majunya ia sebagai cawapres di pemilu 2019.

"Mohon doa, mohon dukungan kepada seluruh hadirin hadirot, supaya saya sekarang ini diajak Pak Jokowi untuk menjadi cawapres RI. Siap mendoakan? Siap mendukung?" seru Ma'ruf.

Baca juga: Komunitas Pengusaha Kayu dan Mebel Dukung Jokowi-Maruf Amin

Warga kemudian menjawab, "siap". Ma'ruf menimpali dengan ucapan hamdallah.

Ma'ruf lantas mengungkap alasannya mau maju sebagai cawapres. Ia menyebut, hal itu karena Jokowi menghormati NU.

"Banyak orang bertanya, kenapa Kiai mau diajak jadi wapres, padahal Kiai sudah di PBNU, Ketua MUI. Saya bilang, karena Pak Jokowi itu menghormati dan menghargai NU," tutur dia.

Baca juga: Maruf Amin: Memang Tugas NU Berat...

Ma'ruf juga mengatakan, salah satu alasannya mau jadi cawapres Jokowi adalah karena yang bersangkutan punya semangat menjaga NKRI.

Jokowi juga sosok yang menjaga keutuhan bangsa, ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah watoniyah.

"Karena NKRI adalah harga mati. NKRI adalah negara kesepakatan, negara yang dibangun para ulama," ujar Ma'ruf disambut tepuk tangan audiens.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com