"Saya bikin program magang caleg. Jadi saya ajakin anak muda untuk ikut turun ke dapil bareng saya untuk lihat langsung masalahnya masyarakat bagaimana," kisah Faldo.
Menurut dia, program magang bagian dari keinginannya melibatkan partisipasi publik. "Demokrasi itu partisipasi," kata pria berusia 28 tahun ini.
Meski melakukan berbagai terobosan, Faldo mengatakan, kampanye yang paling efektif adalah blusukan. Dalam tiga bulan masa kampanye ini, ia sudah keliling hingga 260 titik di dapilnya.
Menurut dia, cara ini lebih efektif daripada menyebar spanduk.
"Enggak ada cara lain selain blusukan dan saya pribadi baru cetak alat peraga baru sekarang bulan ini," kata dia.
Selain itu, penggunaan media sosial dioptimalkan. Faldo mengatakan, kampanye di lapangan dan media sosial harus dikombinasikan.
Baca juga: Cerita Caleg: Terjun ke Wilayah Pelosok hingga Sempat Salah Kaprah
menggunakan media sosial Twitter, Instagram, dan Facebook. Di Twitter, ia lebih banyak melakukan pertarungan narasi atas sebuah masalah.
Sementara, Instagram dan Facebook banyak digunakan untuk membagi dokumentasi kegiatan kampanyenya.
Dia juga menggunakan media sosial Youtube untuk berbagi video kampanye. Biasanya, berupa endorsement terhadap pengusaha UMKM yang ada di dapilnya.
"Biasanya kalau ada UMKM di Kabupaten Bogor, saya promosikan karena ada sekitar 180.000 followers saya dan itu 10 persen Kabupaten Bogor. Setidaknya orang Bogor bisa dapat endorsement gratis lah," ujar Faldo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.