Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Jangan Ada yang Mengatakan Pak Jokowi Pasti Menang

Kompas.com - 26/01/2019, 22:05 WIB
Sandro Gatra

Editor

SOLO, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengingatkan para relawan dan pendukung Jokowi-Ma'ruf berkaca pada kekalahan Hillary Clinton saat Pilpres Amerika Serikat (AS) 2016.

Ia mengatakan, Donald Trump memenangi Pilpres AS karena banyak pendukung Hillary tidak datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

"Saya mengingatkan, sekali lagi jangan sampai terjadi seperti Hillary," kata Wakil Ketua TKN Moeldoko saat mengarahkan relawan pendukung Jokowi dari alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) bernama JoSmart dengan perguruan tinggi lain di Graha Wisata Niaga Jalan Slamet Riyadi, Solo, Sabtu (26/1/2019), seperti dikutip Tribunnews.com.

Menurut Moeldoko, para pendukung Hillary meyakini menang sehingga banyak yang tidak datang ke TPS.

"Saya mohon dengan hormat gak ada lagi yang mengatakan Pak Jokowi pasti menang, ah saya gak usah ke TPS, sorry, maaf tolong niat ini dihilangkan," ujar dia.

Baca juga: Jokowi Makan Siang Bareng Anies Baswedan dan Para Pejabat

Moeldoko berharap, para relawan memengaruhi yang lain agar berbondong-bondong datang ke TPS. Satu suara akan menentukan masa depan bangsa.

"Tanggal 17 April (pemungutan suara) itu hari kejepit, jangan sampai liburan kemudian tidak memilih," harap dia.

"Kalau perlu, anak cucunya gandeng jangan sampai ada yang tertinggal," tambah dia.

Dalam kesempatan yang sama, Moeldoko juga mengingatkan agar memilih pemimpin yang  berpengalaman dan memiliki program jelas.

"Memilih pemimpin kok coba-coba," terang dia.

Baca juga: Curhat Warga Perbatasan Indonesia-Malaysia ke Jokowi...

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) itu beralasan, memimpin negara besar Indonesia yang memiliki 230 juta jiwa dan 17.000 pulau tidak mudah.

"Pilihlah pemimpin yang sudah berpengalaman dalam hal leadership dan manajemannya, agar terkendali," ujar dia.

"Programnya harus jelas, tidak bisa mengelola dengan cara coba-coba, apalagi tidak punya program yang jelas," tambah dia menegaskan disambut meriah relawan.

Moeldoko melanjutkan, apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi adalah bentuk kerja nyata selama masa kepemimpinannya.

Pemerintah tidak hanya membangun pulau Jawa. Pembangunan dilakukan di Indonesia Timur dan Indonesia tengah yang sebelumnya jarang disentuh.

"Kalau hanya berorientasi politik saja harusnya bangun saja Jawa, tolong sampaikan itu," ungkapnya.

Menemani blusukan

Moeldoko juga menceritakan keseharian bersama Presiden Jokowi sejak dia diangkat menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) pada Januari 2018.

"Jangan bicara harga tapi tidak sering ke pasar," celetuknya.

Baca juga: Di Depan Warga Dayak, Jokowi Cerita Bangun Perbatasan Indonesia-Malaysia

Ia menceritakan, hampir setiap pagi dirinya mendampingi Presiden Jokowi ke pasar-pasar rakyat untuk mengecek harga sembilan bahan pokok (sembako).

"Pak Jokowi jam 06.00 sudah ke pasar, cek harga satu-satu, namun bukan ke pasar yang bagus-bagus, tapi pasar yang becek," kata dia.

"Saya sampai gak tahan, tetapi Pak Jokowi luar biasa cek terus," tuturnya.

Moeldoko melanjutkan, pihaknya juga menceritakan soal program Presiden Jokowi yang dinilai menjadi prestasi selama empat tahun lebih memimpin.

Di antaranya, menurut dia, pembangunan 10 bandara, 19 pelabuhan, 980 km jalan tol di Jawa dan luar Jawa, menggelontorkan dana desa untuk pembangunan daerah Rp 352 triliun hingga penyerapan 8,9 juta tenaga kerja.

"Dan banyak lainnya, baik infrastruktur, ekonomi, sosial dan keamanan yang terjamin," tuturnya.

"Maka para relawan ini harus bisa menjelaskan pada masyarakat, pilih pemimpin yang kerja, berpengalaman dan punya program yang jelas," pungkas Moeldoko. (Asep Abdullah Rowi)


Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Tak Ingin Pendukung Lengah, Moeldoko Ingatkan Fenomena Kekalahan Hillary Clinton di AS".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com