Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Vigit Waluyo Akui Beri Suap ke Komite Wasit

Kompas.com - 25/01/2019, 15:01 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, tersangka kasus pengaturan skor Vigit Waluyo mengakui pernah menyetor sejumlah uang ke Komite Wasit.

Suap itu dilakukan Vigit agar timnya, PSMP Mojokerto, tidak dikerjai "sang pengadil lapangan" selama bertanding.

“Dari hasil pemeriksaan (Vigit Waluyo mengakui memberikan suap kepada wasit) fakta-fakta seperti itu," tutur Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (25/1/2019).

Baca juga: Tiga Klub yang Minta Bantuan pada Vigit Waluyo

Ia juga mengatakan, dari hasil pemeriksaan tim satgas antimafia bola di Lapas Sidoarjo, tersangka VW selaku manajer PSMP Mojokerto mengaku telah meminta bantuan kepada anggota Komite Disiplin Dwi Irianto alias Mbah Putih supaya PSMP Mojokerto lolos promosi ke liga 1.

Vigit juga diketahui telah mentransfer uang sebanyak tiga kali kepada Mbah Putih.

“Sudah diterima dalam tiga tahap, pertama DP 50 juta, kemudian ditransfer ke rekening Mandiri 25 juta, kemudian ditransfer kembali ke Mandiri 40 juta. Jadi total yang diterima 115 juta kepada tersangka DI dalam rangka untuk meloloskan PSMP Mojokerto,” ucap Dedi.

Baca juga: Kalapas Sidoarjo: Tersangka Mafia Bola Vigit Waluyo Terkena Tifus

Saat ini, kata Dedi, tim penyidik satgas antimafia bola terus mendalami kasus ini dengan “mengorek” keterangan dari para tersangka.

Rencana Pemanggilan Beberapa Saksi

Tim satgas antimafia bola juga akan menjadwalkan pemanggilan kepada beberapa saksi terkait pengaturan skor di Liga Indonesia pada minggu depan.

Dedi menyebut, beberapa saksi yang dijadwalkan untuk dipanggil antara lain, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Joko Driyono, anggota Exco PSSI Papat Yunisal, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, serta Direktu Keuangan PSSI Aria Yudistira.

Baca juga: Satgas Antimafia Bola Periksa Tersangka Vigit Waluyo di Lapas Sidoarjo

Namun, Dedi tak menjelaskan kapan waktu pemeriksaan kepada para saksi itu dilakukan.

Selain pemeriksaan para saksi, lanjut Dedi, tim penyidik juga akan meminta keterangan dari saksi ahli untuk memperkuat kontruksi hukum.

“Kita juga akan memanggil saksi ahli, antara lain saksi ahli digital forensik, saksi ahli pidana dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), karena tidak menutup kemungkinan ada perbuatan melawan hukum terhadap TPPU,” tutur Dedi.

Baca juga: Vigit Waluyo Diduga Beri Suap Rp 115 Juta agar PSMP Naik ke Liga 2

Diketahui, Vigit berstatus sebagai tersangka penyuapan terhadap anggota Komdis PSSI Dwi Irianto.

Suap terhadap Mbah Putih, sapaan Dwi Irianto, dimaksudkan untuk membantu dan mengawal PS Mojokerto Putra dan PSS Sleman lolos ke Liga 1.

Vigit disebut-sebut sebagai sosok penting dalam pengaturan skor di sepak bola Indonesia.

Kompas TV Vigit Waluyo, tersangka dugaan mafia sepak bola ini menjalani peemriksaan oleh Satgas Anti Mafia Bola di ruang penyidik Ditreskrimum Polda Jatim. Vigit Waluyo tiba di Polda Jatim sejak Kamis (24/1/2019) pagi untuk menjalani pemeriksaan secara tertutup. Dalam keterangannya di hadapan wartawan Vigit Waluyo menampik bahwa dirinya terlibat dalam pengaturan skor. Ia hanya melobi komite wasit untuk tim nya diamankan dari kecurangan oknum wasit saat laga <em>home</em>. Dua tim yang dimainkan olehnya salah satunya yakni tim PSMP Mojokerto Putra. Pemeriksaan terhadap Vigit Waluyo ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Satgas Anti Mafia Bola, Brigjen Krisna Murti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com