Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Pemilih yang "Mendua", Tim Jokowi-Ma'ruf Akan "Door to Door"

Kompas.com - 23/01/2019, 19:21 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, Johnny G Plate, mengatakan, hasil survei Indikator Politik Indonesia terkait split-ticket voting akan menjadi masukan bagi kegiatan kampanye timnya.

Fenomena split-ticket voting adalah ketika pemilih sebuah parpol memberi dukungan suara kepada pasangan calon lain yang tidak sejalan dengan dukungan parpol.

Salah satu yang menjadi perhatian tim Jokowi-Ma'ruf adalah sebaran wilayah pemilih parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf yang memberikan suara kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga: Survei Indikator: Basis Massa Partai Berkarya dan Demokrat Tak Solid Pilih Prabowo-Sandi

 

Indikator mencatat, jumlah pemilih yang mengalihkan suaranya dari Jokowi-Ma'ruf masih terbilang tinggi terutama di Sumatera, Banten, dan Jawa Barat.

"Tentu untuk Jokowi-Ma'ruf, tim kampanye nasional KIK, ini (hasil survei) menjadi acuan yang baik untuk memerhatikan khususnya wilayah Jabar, DKI Jakarta dan Sumatera, di mana di internal partai, partai pengusung, masih terjadi split-ticket yang cukup besar," kata Johnny di Kantor Indikator, Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019).

Berdasarkan data Indikator, secara umum, jumlah split voters untuk paslon nomor urut 01 sebesar 24,1 persen.

Sementara, jumlah split voters untuk pasangan nomor urut 02 adalah 28,2 persen.

Baca juga: Survei Indikator: PPP dan Hanura Paling Tak Solid Dukung Jokowi-Maruf

 

Menurut Johnny, split voters dari pemilih parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf karena banyaknya hoaks yang menyerang Jokowi.

Hoaks tersebut, kata dia, memengaruhi pola pikir pemilih dan membuat seseorang memilih bukan berdasarkan alasan rasional.

Oleh karena itu, TKN akan memberikan klarifikasi atau melakukan counter terhadap isu-isu yang beredar di masyarakat berdasarkan fakta.

Selain itu, mereka juga akan terjun langsung ke masyarakat demi meyakinkan pilihan para pemilih.

Baca juga: Ini Analisis 3 Lembaga Survei soal Elektabilitas Capres-Cawapres

 

"Kurang dari 3 bulan ke depan, saya kira TKN KIK tentu akan lebih fokus untuk melakukan kampanye mikro, target-target mikro, dan melakukan canvassing politik door to door, mendatangi masyarakat, khususnya di wilayah Jabar, Banten, dan Sumatera," jelas Johnny.

Survei Indikator terkait split-ticket voting dilakukan pada 16-26 Desember 2018, dengan melibatkan 1.220 responden yang dipilih secara random (multistage random sampling).

Metode survei yang digunakan yaitu dengan wawancara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Margin of error survei ini rata-rata plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com