Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eli Kaget Sabun Cuci Piringnya Diborong Rp 2 Miliar oleh Jokowi

Kompas.com - 19/01/2019, 16:25 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com — Eli Liawati tak menyangka usaha yang baru dia geluti sejak dua bulan lalu berbuah rezeki nomplok.

Sabun cuci piring yang diproduksinya diborong Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana sebanyak 100.000 botol atau senilai Rp 2 miliar.

Hal itu terjadi saat Jokowi meninjau pameran giat kewirausaan Progran Kelurga Harapan (PKH) di Gedung Serbaguna Mandala, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019).

Baca juga: Kemensos Siapkan Rp 13 Miliar bagi 21.463 Keluarga Penerima PKH di Depok

Ada beberapa stan yang memamerkan produk usaha rumahan yang dijalani para ibu-ibu penerima PKH.

Jokowi dan Iriana mampir ke stan Eli. Eli lantas menjelaskan singkat soal produk sabun cuci piring yang dia buat dan jual.

Eli merupakan kelompok usaha PKH Padawangi dari Desa Padahurip, Kecamatan Banjarwangi, Garut. Sabunnya diberi label "Sabun Cuci Padawangi".

“Diborong 100.000 botol, jadi nilainya Rp 2 miliar,” kata Eli kepada wartawan.

Baca juga: Ini Respons Jokowi Saat Mendapati Ibu-ibu Bayar Listrik Pakai Uang PKH...

Dalam kesepakatan bisnis yang dilakukan, Jokowi memborong 100.000 botol sabun cuci piring produksi Eli. Harga satu botolnya Rp 20.000. Produk itu harus sudah tersedia pada akhir Februari nanti.

“Kaget saya, enggak nyangka. Alhamdulillah, senang banget,” kata Eli.

Eli mengatakan, uang Rp 2 miliar itu nantinya akan dia kembangkan lagi untuk usahanya itu. Ia berniat untuk merekrut pegawai dan melebarkan bisnisnya. Saat ini, dia hanya mengerjakan sendiri.

“Saya baru sendiri. Baru memulai usaha dua bulan. Nanti saya punya anggota 40 orang, anggota kelompok PKH saya,” katanya.

Baca juga: Jokowi Ajari Ibu-ibu Penerima PKH Hadapi Suami yang Minta Beli Rokok...

Tak hanya untuk mengembangkan usahanya, Eli juga akan menyisihkan uang tersebut untuk berangkat ibadah umrah ke Makkah.

“Saya mau umrah, nanti bayarin orang tua juga untuk umrah,” kata Eli.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Jokowi. Mudah-mudahan jadi Presiden lagi,” tambah dia.

Kompas TV Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan kepada peserta jambore sumber daya program keluarga harapan PKH tahun 2018. Di hadapan peserta jambore sumber daya PKH Presiden Jokowi optimistis angka kemiskinan di Indonesia akan semakin menurun terutama tahun 2019 mendatang. Presiden Jokowi berharap melalui program keluarga harapan pemerintah bisa mengentaskan kemiskinan dan membangun sumber daya manusia seiring dengan pembangunan infrastruktur yang telah gencar diprogramkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com