Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Kampanye: Prabowo Tak Sebanding Lawan Jokowi

Kompas.com - 19/01/2019, 13:33 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Direktur Kampanye Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Benny Rhamdani, menyebut, Joko Widodo berhasil menang telak atas Prabowo Subianto dalam debat pilpres pertama, Kamis (17/1/2019).

Ia mengatakan, Prabowo bukan lawan tanding yang sebanding dengan Jokowi. Oleh karenanya, sejak awal tak ada persiapan khusus dari kubu Jokowi dalam menghadapi debat.

"Mohon maaf, tidak bermaksud merendahkan, untuk pilpres 2019 bukan lawan yang sebanding dengan Pak Jokowi," kata Benny dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2019).

Baca juga: Sudirman Said Bersyukur Prabowo Tak Terpancing Serangan Jokowi

Menurut Benny, hal-hal yang disampaikan Jokowi dalam debat sudah didesain berupa hal yang bertitik tolak pada sifat empiris dan fraksis.

Sementara Prabowo menyampaikan hal yang bersifat teoritis dan utopis.

Jokowi juga tampil tidak sebagai calon presiden, melainkan sebagai presiden. Sementara Prabowo hadir sebagai capres yang punya pengalaman kalah dua kali dalam pemilu.

"Dia (Prabowo) sadar persis dia sedang berhadapan dengan seorang calon presiden yang berhasil mengalahkan dalam Pilpres 2014," ujar Benny.

Baca juga: Pengamat: Debat Pertama, Jokowi is Different Jokowi

Benny menambahkan, Jokowi punya pengalaman jadi wali kota, menjadi gubernur, dan kini masih menjabat presiden.

Hal itu akan berdampak pada psikologi politik Jokowi sehingga ia mampu tampil dengan percaya diri.

Apa yang disampaikan Jokowi dalam debat, klaim Benny, mengalir dengan lugas dan cerdas. Sementara Prabowo dinilai gugup, panik, dan tidak mengalir.

Celah itulah yang dimanfaatkan kubu Jokowi untuk melancarkan serangan ke pasangan calon Prabowo-Sandiaga.

"Dengan serangan-serangan telak tidak hanya jets, straight, hooks, dan itu menguntungkan. Kami yakin 5-0 untuk kemenangan Pak Jokowi dan secara elektoral pasti akan menambah dukungan publik pada pasangan 01," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com