Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Arif Nurdiansah
Peneliti tata kelola pemerintahan

Peneliti tata kelola pemerintahan pada lembaga Kemitraan/Partnership (www.kemitraan.or.id).

Debat Capres-Cawapres untuk Siapa?

Kompas.com - 19/01/2019, 11:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Usulan mengucilkan terpidana korupsi di pulau terpencil untuk menambang pasir terus-menerus mengembalikan konsep hukuman pengasingan zaman penjajahan, ketika Soekarno diasingkan ke Boven Digoel, atau hukuman bagi tahanan politik di Pulau Buru yang berpotensi melanggar HAM.

Sebaliknya, paslon 01 yang memiliki pengalaman seharusnya sudah tahu apa yang harus dilakukan ke depan untuk membuat jera koruptor. Misalnya, mengoptimalkan penggunaan pasal pencucian uang, perampasan aset, serta konsep-konsep lain yang menjadikan pelaku berpikir seribu kali sebelum korupsi.

Lagi-lagi, pada isu korupsi pun warga seolah tidak dilibatkan. Paslon 02 fokus pada peningkatan penghasilan penyelenggara negara. Sementara paslon 01, dengan segala pengalamannya, justru tidak fokus.

Spesialisasi

Pada isu terorisme, peningkatan anggaran di sektor pendidikan dan kesehatan di tawarkan oleh paslon 02.

Mereka juga menawarkan peningkatan kesejahteraan dengan cara menciptakan lapangan pekerjaan, menciptakan peluang ekonomi, menstabilkan harga pangan dan kebutuhan pokok.

Menurut mereka, terorisme terjadi akibat dari ketidakadilan, rasa putus asa, dan kemiskinan.

Tidak hanya dalam isu terorisme, pendekatan kesejahteraan juga ditawarkan sebagai solusi menyelesaikan persoalan, baik hukum, HAM, juga korupsi.

Pada titik ini, Sandiaga Uno selalu berbicara sesuai dengan kompetensi dan spesialisasinya, seputar ekonomi dan kesejahteraan. Sepertinya publik ditawari satu solusi untuk menjawab semua persoalan di negeri ini.

Sementara itu, pelaku teror, menurut Ma'ruf, tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi. Pemahaman terhadap agama yang salah menjadi salah satu faktor penyebab lainnya. Tntuk itu, dibutuhkan pendekatan keagamaan di mana meluruskan pemahaman yang keliru.

Kedua paslon menawarkan pendekatan pencegahan. Ma'ruf menyebut strategi pencegahan dengan melibatkan organisasi masyarakat, serta organisasi keagamaan. Adapun Sandiaga ingin membuat negara kuat dengan cara memperkuat angkatan bersenjata.

Sepanjang debat, cukup terlihat pasangan nomor urut 01 seolah-olah memakan umpan yang selama kampanye ditebar oleh nomor urut 02 sehingga terkesan defensif.

Hal ini cukup berhasil membuat Jokowi-Ma'ruf kurang mampu mengelaborasi keunggulan berupa pengalaman kerja-kerja selama 4 tahun terakhir. Akibatnya, argumentasi yang disampaikan miskin data dan fakta.

Publik juga melihat bagaimana penantang petahana mencoba membangun citra sebagai pasangan yang tenang dan tidak reaktif.

Meski demikian, citra yang sempat dibangunnya selama debat berpotensi hancur ketika Prabowo reaktif terhadap pertanyaan Jokowi seputar komitmen partinya pada isu pemberantasan korupsi.

Secara keseluruhan, debat capres-cawapres belum mampu membayar ekspektasi publik akan suguhan pemaparan yang bernas dan visioner berkaitan dengan isu hukum, HAM, antikorupsi, dan terorisme.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com