Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Nilai Jokowi Bantu Prabowo Kampanyekan Gerindra dalam Debat

Kompas.com - 18/01/2019, 17:09 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo salah langkah karena menanyakan persoalan partai kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat debat perdana capres dan cawapres, Kamis (17/1/2019).

Menurut Fahri, Jokowi justru seolah membantu Prabowo mengampanyekan Partai Gerindra.

"Itu kesalahan Pak Jokowi, dia ngasih waktu buat Prabowo untuk kampanye Gerindra. Dua pertanyaannya masa tentang Gerindra?" ujar Fahri di kompleks parlemen, Jumat (18/1/2019).

Fahri mengatakan, Prabowo seolah mendapatkan fasilitas gratis untuk menjelaskan tentang partainya. Prabowo bisa menjelaskan kaderisasi internalnya dan juga komitmennya menjaga Gerindra sebagai partai yang bersih.

Baca juga: Kepada Prabowo, Jokowi Singgung 6 Caleg Eks Koruptor yang Dicalonkan Gerindra

Fahri mengatakan seharusnya Prabowo membayar mahal untuk kampanye di media massa seperti tadi malam.

"Wah itu mahal betul. Itu harusnya KPU tegur Pak Jokowi tuh, kenapa kasih waktu buat Pak Prabowo untuk kampanye Gerindra di situ," kata Fahri.

Fahri berseloroh PDI-P bisa saja kalah dari Gerindra setelah ini.

Baca juga: Sandiaga Mestinya Bela Gerinda, Jangan Malah Bilang Saya Bukan Gerindra

Dalam debat pertama Pilpres tadi malam, Jokowi mengajukan dua pertanyaan yang berkaitan dengan Partai Gerindra kepada Prabowo.

Pertama, Jokowi mempertanyakan komitmen Prabowo soal pemberdayaan perempuan. Jokowi menyoroti kepengurusan Partai Gerindra yang minim perempuan di posisi-posisi strategis.

Pertanyaan kedua adalah soal caleg eks koruptor yang dicalonkan lewat Gerindra. Jokowi mempertanyakan komitmen Prabowo dalam hal pemberantasan korupsi.

Kompas TV Keriuhan bukan hanya di Bidakara tempat debat pertama capres dan cawapres berlangsung. Di media sosial percakapan soal debat wara-wiri dan belum berhenti. Di media sosial twitter debat capres bahkan sempat menjadi trending topik atau topik yang paling banyak dibahas bukan hanya di Indonesia tapi di dunia. Selama debat berlangsung KompasTV bersama Facebook memantau dunia maya. Paling tidak ada beberapa topik yang paling diingat warganet. Data Facebook juga menggambarkan antusiasme warga menonton jalannya debat pertama walau dengan catatan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com