Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilih Loyal Tinggi, Kedua Capres-Cawapres Harus Gaet "Swing Voters" dan "Undecided Voters"

Kompas.com - 16/01/2019, 18:16 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya mengatakan, kuatnya pemilih loyal membuat elektabilitas kedua kandidat capres-cawapres mengalami stagnasi.

Hal itu disampaikannya merujuk pada hasil survei terbaru Charta Politica yang dilakukan pada 22 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019.

Berdasarkan survei tersebut, elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebesar 53,2 persen dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 34,1 persen.

Pada Oktober 2018, tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf 53,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 35,5 persen.

Baca juga: Survei Charta Politica: Jokowi-Maruf 53,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 34,1 Persen

 

"Tingkat kemantapan dari pemilih loyal kedua kandidat ini cukup besar. Artinya, memang pemilih sudah cenderung agak fanatik dan sulit untuk diubah pilihanya," kata Yunarto, saat jumpa pers rilis survei Charta Politika, di Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Dia menjelaskan, tingkat kemantapan pemilih loyal kepada Jokowi-Ma'ruf yakni sebesar 80,9 persen sedangkan untuk Prabowo-Sandi 79,6 persen.

Ia memprediksi, para pemilih loyal ini tidak akan mengubah pilihan. Para kandidat, menurut Yunarto, bisa fokus pada swing voters dan undecided voters.

"Dengan besarnya jumlah pemilih loyal, artinya ada fenomena swing dan undecided voters yang harus direbut kedua kandidat," kata dia.

Yunarto menjabarkan, sebanyak 14,6 persen termasuk swing voters. sementara undecided voters sebesar 14,1 persen.

Baca juga: KPU Didorong Bentuk Dewan Etik untuk Lembaga Survei di Pemilu 2019

Oleh karena itu, kedua kandidat harus mulai memikirkan strategi baru untuk merebut jumlah kedua jenis pemilih tersebut.

"Kalau hanya melalui debat, sulit. Harus ada penetrasi lain dari kedua kandidat, misalnya sistem pintu ke pintu dan menggunakan caleg yang punya daya penetrasi yang tinggi di masing-masing daerah," kata Yunarto.

Survei ini digelar pada 22 Desember 2018-2 Januari 2019 dengan melibatkan 2.000 responden. Metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka dengan kuesioner terstruktur.

Charta Politika mengklaim margin of error survei ini 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Menuju Istana 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com