Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca Gaya Prabowo dalam Pidato Kebangsaan...

Kompas.com - 16/01/2019, 07:12 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Gun Gun mengatakan, gaya yang terus dipertahankan ini justru membuat pidato kebangsaan lekat dengan citra Prabowo.

"Ada plusnya, yaitu dia konsisten dengan gayanya, sehingga kemudian branding Prabowo itu ada," kata dia.

3. Sentuhan SBY hingga Sandiaga

Bila diingat, konsep penyampaian gagasan dengan cara pidato kebangsaan atau orasi di sebuah hal besar adalah ciri khas Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca juga: SBY Hingga Titiek Soeharto Hadiri Pidato Prabowo Indonesia Menang

Menurut Gun Gun, bukan tidak mungkin Prabowo mendapatkan masukan soal pidato ini dari SBY.

"Karena memang Pak SBY sering melakukan hal seperti itu dulu," ujar Gun Gun.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Sentoso juga pernah mengakui itu.

"Betul (SBY) beliau memberikan ide-ide dan strategi yang besar, termasuk masalah itu. Tetapi ini adalah pikiran kolektif bersama-sama dari tokoh-tokoh, dari koalisi, kemudian Pak Prabowo dan Sandiaga Uno menyetujui," kata Priyo.

Baca juga: Jelang Debat Perdana, SBY Bagi Pengalaman ke Prabowo

Selain SBY, Gun Gun melihat juga ada sentuhan calon wakil presiden Sandiaga Uno dalam pidato tersebut. Sentuhan Sandiaga terlihat dalam ilustrasi kasus yang dipakai Prabowo.

Prabowo menyebutkan nama warga yang tak dikenal ke dalam narasinya.

"Contohnya menyebut Pak Hardi di Grobogan. Itu kan kita jadi teringat gimmick Sandiaga di Pilkada DKI. Sepertinya ada tim Sandi yang juga memengaruhi," kata Gun Gun.

4. Tak ada yang baru

Terlepas dari itu, sebenarnya hal yang paling disayangkan adalah isi pidato itu sendiri. Gun Gun mengatakan tidak ada yang baru dalam pidato tersebut. Padahal, Prabowo sudah memiliki venue megah yang bisa dia maksimalkan.

"Ini kan sebenarnya panggung yang mewah. Panggung yang mewah itu kurang termaksimalkan dengan asupan data-data baru yang kemudian bisa cukup memalingkan perhatian khalayak," ujar Gun Gun.

Baca juga: Pengamat Nilai Pidato Prabowo Banyak Mengulang Isu Pilpres 2014

Kritikan ini mirip yang disampaikan oleh kubu calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate, mengatakan, Prabowo hanya mengumbar isu lama.

"Apa yang disampaikan Prabowo dalam pidato kebangsaannya semalam itu hanya mengangkat atau mendaur ulang isu-isu yang selama 3 bulan disampaikan ya," ujar Johnny.

Baca juga: Menuju Debat Perdana Pilpres 2019: HAM-Korupsi-Terorisme

Kompas TV Benarkah kubu Prabowo-Sandiaga menerapkan strategi &quot;Our Brand is Crisis&quot; dengan menilai situasi negara saat ini di tengah krisis?<br /> Seberapa efektifkah strategi ini?<br /> KompasTV akan membahasnya bersama juru bicara badan pemenangan nasional Prabowo-Sandi Ahmad Riza Patria, Direktur konten tim kampanye nasional Jokowi-Mar&rsquo;uf Fiki Satari serta pengamat psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com