Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisi-kisi Debat Jadi Polemik, Ini Pernyataan KPU dan Dua Kubu Paslon

Kompas.com - 08/01/2019, 18:22 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Kubu paslon nomor 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyebut bahwa kisi-kisi pertanyaan debat yang diputuskan oleh KPU merupakan permintaan dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat melakukan rapat tertutup bersama KPU dan pihaknya beberapa waktu lalu.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga. 

"Yang minta pertama kali kisi-kisi itu pihak mereka," kata Arya dalam jumpa pers di Rumah Cemara, Jakarta, Senin (7/1/2019).

Baca juga: Timses Jokowi: Kubu Prabowo yang Minta Kisi-kisi Pertanyaan Debat

Salah satu politisi PDI-P, Charles Honoris menyebut adanya kisi-kisi akan memudahkan kubu Prabowo-Sandi yang seringkali keluar dari tema bahasan atau 'offside'.

"Jadi daftar pertanyaan dari KPU ini supaya Prabowo tidak lagi menyebut Haiti ada di Afrika, dan tidak lagi asal ngomong selang cuci darah di RSCM dipakai untuk 40 orang. Juga agar Sandiaga bisa mengingat lagi utang-utangnya saat membangun Tol Cipali sehingga dia tidak lupa saat bicara ke publik," kata Charles.

Sementara itu, Wakil KTN Jokowi-Ma'ruf, Asrul Sani menyatakan tidak ada untung atau ruginya memberikan kisi-kisi pertanyaan debat, bagi kubunya.

"Enggak ada untung, enggak ada rugi. Pak Jokowi sebagai petahana, tentu pada dirinya sudah ada dan sudah tersimpan, data-data kebijakan, termasuk juga tabulasi atas pro dan kontra," ujar Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/1/2019).

Calon presiden dari nomor urut 01, Ma'ruf Amin pun memberikan pandangannya terkait pemberian kisi-kisi ini. Ia menilai, kisi-kisi lebih baik diberikan daripada tidak sama sekali.

"Cuma memang lebih mudah dibanding tidak ada sama sekali, tetapi juga tidak terlalu mudah sebab kan nanti pertanyannya banyak," ujar Ma'ruf saat ditemui di Rumah Situbondo, Jakarta Pusat, Minggu (6/1/2019).

Baca juga: Komentar Maruf Amin soal Pemberian Pertanyaan Sebelum Debat

Kubu Prabowo-Sandiaga

Bertentangan dengan pernyataan yang dilontarkan oleh kubu Jokowi-Ma'ruf, kubu Prabowo-Sandiaga justru menyampaikan pighaknya tidak pernah meminta diberikan kisi-kisi debat.

Hal itu disampaikan oleh Badan Pemenangan Daerah (BPD) paslon nomor urut 02, M Taufik.

"Mana ada? Pak Prabowo dan Pak Sandi kan kapan saja berdebat oke. Tidak ada itu. KPU yang salah menurut saya. Ngapain mau berdebat kok dikasih-kasih. Ini bagian dari kemunduran demokrasi. Kok mau debat dikasih tahu dulu pertanyaannya," kata Taufik.

Kubu Prabowo-Sandiaga juga menyatakan tidak sepaham dengan KPU jika pertanyaan diberikan beberapa waktu sebelum berdebat. Pemberian kisi-kisi dinilai menghilangkan nilai kejutan dalam debat nanti.

Hal itu disampaikan Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandi, Hinca Panjaitan.

"Ini untuk efek kejut, surprise bagi pemilih untuk memilih kedua pasangan calon. Harusnya dilepas netral, jangan dikasih daftar pertanyaan itu," ujar Hinca di kompleks parlemen, Senin (7/1/2019).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com