Namun, juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengaku tidak mempermasalahkan keputusan yang sudah ditetapkan oleh KPU.
"Yang mana pertanyaan yang benar-benar diajukan kan akan dipilih ketika debat. Jadi posisi kami mau diberikan 30 pertanyaan itu atau tidak diberikan, tidak masalah," ujar Dahnil.
Baca juga: Kubu Prabowo-Sandiaga Bantah Minta Daftar Pertanyaan Diberi Sepekan Sebelum Debat
***
JIka diperhatikan, ketiganya mengemukakan pernyataan yang berbeda-beda dan tidak bisa ditemui kesepakatan pada satu keterangan tertentu.
Hal ini memang menjadi buah bibir dan polemik beberapa hari ini. Pihak-pihak yang berkepentingan, menjadikan hal ini sebagai bahan untuk menyerang pihak lawan. Dan itu tidak hanya dilakukan oleh satu kubu, namun keduanya.
Hasilnya, masyarakat semakin dibuat geleng-geleng kepala karena tidak adanya kesamaan penjelasan dari pihak-pihak yang terlibat secara langsung tersebut.
Menanggapi hal ini beberapa pihak juga melihatnya sebagai suatu keanehan. Sebab, tidak pernah sebelumnya KPU mengeluarkan kisi-kisi untuk peserta debat capres-cawapres.
Hal itu dinyatakan oleh mantan Komisioner KPU, Sigit Pamungkas, dan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon.
Sementara Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengatakan jika kisi-kisi ini diberikan, maka timses masing-masing paslon lah yang pantas menjadi kandidat presiden dan wakil presiden.
"Nah kalau itu dibuka duluan, berarti yang menjawabnya tim. Padahal yang mau diuji adalah yang bersangkutan (capres-cawapres). Jadi saya sendiri kurang pas untuk melihat itu pertanyaan nanti itu dirapatkan dulu tim, nanti yang pantas jadi wapres ya tim itu," ujar Kalla saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Baca juga: Kalla: Kalau Pertanyaan Debat Dirapatkan Dulu, yang Pantas Jadi Capres-Cawapres Timnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.