Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pimpinan KPK, Mendikbud Bahas Pengawasan Anggaran Pendidikan

Kompas.com - 08/01/2019, 13:12 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy bertemu dengan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (8/1/2019). Usai pertemuan, Muhadjir mengatakan, ada tiga maksud kedatangannya bertemu pimpinan KPK.

Pertama, membahas peningkatan pengawasan anggaran pendidikan di tahun 2019.

"Kedua, juga tentu saja datang, saya untuk memberikan apresiasi kepada KPK yang telah paling tidak tahun 2018 telah menorehkan pesan yang tersendiri bagi Kemendikbud karena banyak kasus korupsi di bawah sektor pendidikan yang bisa diselesaikan atau bisa ditangani oleh KPK," kata Muhadjir di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa siang.

Baca juga: Kemendikbud Kaji Kemungkinan Terapkan Pelajaran PMP pada 2019

Ia menilai penindakan KPK tersebut memiliki efek jera sekaligus pengingat bagi seluruh jajarannya di kementerian dan dinas-dinas pendidikan di daerah untuk tak menyalahgunakan anggaran pendidikan.

Ketiga, kata dia, ia ingin kementeriannya memanfaatkan berbagai program yang dirancang KPK agar pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran, khususnya anggaran pendidikan, bisa berjalan dengan baik.

"Akan kita lengkapi, kita sempurnakan sehingga untuk pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan anggaran termasuk juga pencegahan dan penindakannya nanti bisa kita laksanakan dengan sebaik-baiknya," ujar dia.

"Kami berkonsultasi dengan KPK, termasuk sistem apalagi yang kira-kira bisa disempurnakan untuk meminimalisir praktik-praktik yang tidak terpuji di dalam penggunaan anggaran pendidikan," sambungnya.

Sementara itu, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, alokasi anggaran pendidikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) cukup besar, yaitu 20 persen.

Baca juga: Kemendikbud akan Berikan Pendidikan Mitigasi Bencana

Di satu sisi, potensi penyimpangan anggaran pendidikan cenderung dalam jumlah kecil namun dengan skala luas. Oleh karena itu, ia bersama Muhadjir juga mengevaluasi regulasi-regulasi terkait pengawasan anggaran pendidikan.

"Masing-masing juga membentuk tim untuk kemudian melakukan e-monitoring. Itu nanti dimasukkan dalam platform JAGA kita. Mudah-mudahan nanti bisa lebih dikontrol penggunaan dana pendidikan di daerah-daerah yang akibat desentralisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kemudian tangannya tidak sampai ke daerah nanti kita fasilitasi," papar Agus.

"Harmonisasinya dengan teman-teman Kementerian Dalam Negeri dengan teman-teman kabupaten dan teman-teman provinsi. Jadi kalau kita ketemu bersama mudah-mudahan semua lebih berjalan lebih baik dan harapan kita memang anggaran pendidikan jadi lebih efektif dan efisien," sambungnya.

Kompas TV Pemerintah provinsi jawa timur melalui Dinas Pendidikan Provinsi menyiapkan rencana pemberlakuan kurikulum bencana di sekolah, upaya ini diperlukan untuk mengantisipasi ancaman potensi bencana berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD setempat. Rancangan tahapan pembelajaran bagi para siswa sekolah tentang pedoman penanggulangan bencana merupakan suatu bentuk pembelajaran mitigasi bencana di tingkat dasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com